PADANG – Rumah kebangsaan Cipayung Plus Sumatera Barat kembali jadi perbincangan hangat di kalangan Organisasi Kepemudaan Sumatera Barat. Kabar yang di dapat Cipayung Plus Sumatera Barat menyatakan sikap menolak rumah kebangsaan yang di bentuk oleh Polda Sumatera Barat dengan nama rumah kebangsaan Polda Sumatera Barat.
Konfirmasi dari Koordinator Cipayung Plus Sumatera Barat Rahmat Hanafi menyampaikan bahwa Cipayung Plus menolak rumah kebangsaan yang di bentuk oleh Polda Sumatera Barat. Kami dari Cipayung Plus Sumatera Barat yang terdiri dari GMNI, GMKI, HMI, IMM, PMKRI dan KAMMI menolak atas terbentuknya rumah kebangsaan Polda Sumatera Barat, ini di karenakan tidak sesuai dengan konsep Cipayung Plus se-Indonesia. Rumah kebangsaan ini di gagas dan inisiasi oleh Cipayung Plus Pusat bersama bapak Kapolri. Jelas narasi yang di sampaikan bapak Listyo sigit Prabowo bahwa rumah kebangsaan ini menjadi wadah dalam menggagas ide-ide untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menyiapkan SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia emas 2024 serta dapat menjadi tempat dalam memecahkan masalah ataupun isu-isu Yang akan memecah belah kesatuan NKRI. Kemudian pak Kapolri juga menyampaikan bahwa ini di bentuk tidak hanya nasional saja tapi sampai ke seluruh Wilayah Indonesia. Artinya bapak Kapolri menginginkan rumah kebangsaan ini terwujud di seluruh wilayah Indonesia sehingga semangat perjuangan dan persatuan ini terstruktur dari bawah sampai ke atas.

Foto : Cipayung Plus Sumbar Menyatakan Sikap Menolak Keberadaan Rumah Kebangsaan Yang Dibentuk Polda Sumbar
Kami di Cipayung Plus sudah berkoordinasi dengan pihak Kapolda dari awal ketika pak Yanuar Widianto masih menjabat sebagai Dir Intelkam Polda, ketika kami di suruh untuk mancari kontrakan yang akan di jadikan rumah kebangsaan dan di beri arahan untuk membuat bahan untuk pembentukan rumah kebangsaan. Sampai beliau pindah pada bulan Maret 2023 kami masih mencoba berkoordinasi dengan jajaran beliau dengan jawaban jajarannya rumah kebangsaan ini masih dalam proses. Awal bulan mei kita di kasih kabar sama pihak Polda bahwasanya rumah kebangsaan sudah dan untuk operasional menuggu arahan dari pimpinan. Sampai kemarin tanggal 20 Juni kita di undang pihak Polda untuk acara silahturahim dengan Dir Intelkam Polda Sumbar.
Hal ini lah yang menjadi tanda tanya besar bagi kami kenapa tanpa Ada komunikasi sudah ada saja rumah kebangsaan, itupun namanya beda dengan rumah kebangsaan di pusat maupun daerah lain, nah ini kan berbeda dengan apa yang inisiasi oleh Cipayung Plus Nasional dengan Bapak Kapolri. Tidak hanya itu saja, dalam pertemuan silahturahim itu kami juga mengkonfirmasi sama bapak dir intelkam yang baru Bapak Sunarya, beliau menyampaikan bahwa ketika beliau sampai di Sumatera Barat beliau di perintahkan untuk menyelesaikan rumah Kebangsaan. Beliau sebelum membentuk rumah kebangsaan ini juga sudah menanyai jajaran beliau di Intelkam Polda Sumbar tapi jawaban dari jajarannya mereka tidak tahu sedangkan yang selama ini kami berkoordinasi dengan pihak Polda Sumatera Barat terkait rumah kebangsaan selalu dengan jajaran beliau yang sudah lama di Intelkam Polda Sumbar. Kami Melihat Bapak Sunarya yang baru menjabat sebagai Dir Intelkam Polda Sumbar seharusnya di berikan informasi terkait rumah kebangsaan Cipayung Plus Sumatera Barat oleh jajaran yang sudah lama di Intelkam Polda dan selalu berkomunikasi dengan kami.
Beranjak dari hal ini lah kami dari Cipayung Plus Sumatera Barat menolak rumah kebangsaan ini dan meminta bapak Kapolda Sumatera Barat untuk meninjau lagi anggotanya yang diamanahkan dan berkomunikasi dengan kami terkait rumah kebangsaan ataupun hal lainnya. Kami menilai hari sedang berlangsung komunikasi yang tidak sehat sehingga kemudian terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Limbat