KOTA BATU, TargetNews.id – Pemerintah kota Batu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Batu gelar Bimbingan Teknis Budidaya Ikan dengan Sistem Bioflok selama dua hari di Hotel Ciptaningati jalan Argopuro no 154 Kelurahan Sisir Kecamatan Batu kota Batu. Rabu ( 29/11/2023 ).
Pada bimbingan teknis yang diikuti oleh 50 peserta bimtek, dengan menghadirkan narasumber Ating Yuniati dari Fakultas Perikanan dan ilmu kelautan Universitas Brawijaya (UB) dan Hadijanto Jogi Basuki owner Ori Fush Bangsi
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan kota Batu Heru Yulianto melalui Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian kota Batu Sri Nurcahyani S.Pt mengatakan, bahwa pada Bimbingan Teknis Budidaya Ikan Dengan Sistem Bioflok ini dilaksanakan mulai Rabu,(29 dan 30 November 2023).
“Pasalnya,seluruh peserta bimtek budidaya ikan dengan sistim Bioflok, disamoing ada bimbinganbtehnis diruangan, juga pserta bimtek akan dilakukan studi lapang di wilayah Kabupaten Blitar.
Karena kegiatan ini merupakan sub kegiatan pengembangan kapasitas kelembagaan Petani di Kecamatan Batu dan desa, Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan kota Batu melalui DBHCHT tahun 2023.
Tujuan kegiatan ini adalah,untuk memperluas kawasan lahan perikanan, meningkatkan jumlah rumah tangga budidaya perikanan,”terangnya.
” Dengan melaksanakan bimbingan teknis budidaya ikan dengan sistem Bioflok sangat menguntungkan karena bisa menghemat pakan hingga 20 persen.
Sedangkan, para petani ikan di kota Batu, sudah dibentuk kelompok-kelompok tani ikan,sehingga akan mudah untuk dilakukan komunikasi dalam memantau perkembangan para petani ikan yang sesuai tehnis produksinya,”cercanya.
“Walaupun petani ikan di kota Batu ini di bawah naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Batu,namun secara vertikal petani ikan ini, dibawah naungan dan berafiliasi dengan Kementerian kelautan.
Sehingga kelompok-kelompok tani yang kita bina seperti kelompok budidaya ikan, pengemasan ikan dan kelompok pengawasan kelautan akan lebih profesional lagi.
Dengan diundangnya para petani ikan oleh Dinas Pertanian,ada lima wialayah meliputi,Kelurahan Sisir, Dadap Rejo,Desa Beji,Mojorejo dan Desa Oro Oro Ombo.
Keterlibatan kelompok budidaya ikan di masing-masing desa dan kelurahan itu, akan bisa memanfaatkan lahan-lahan atau pekarangan yang kosong dalam budidaya ikan dengan pola membuat kolam Bioflok. Tehnologi sederhana itu,akan membuat ringan para petani ikan juga hasil budidaya ikan bisa maksimal,”urai Sri Nurcahyani S.Pt.
Disinggung pula,terkait populasi ikan di masing-masing rumah tangga itu cukup meningkat, hal itu akan berimbas pula bisa meningkatnya produksi atau budidaya ikan pada petani ikan. Maka,
dampak-dampak yang positif ini sama saling membutuhkan (Simbiosis mutualisme) petani ikan di untungkan,begitu pula para konsumsi ikan juga tetap bisa terlayani secara kontinyu. Jika,dari sektor budidaya ikan ini benar sudah meningkat,harapanya,dampak yang paling bagus, bisa menguatkan ketahanan pagan serta membantu mengurangi angka stanting di kota Batu.
“Memang di wilayah kota Batu,rata-rata kawasan pertanian pada sektor produksi buah dan sayur, akan tetapi, ungkap Sri Nurcahyani, perlu diketahui pula, bahwa budi daya ikan di kota Batu ada budi daya perikanan di daratan,seperti dari sumber mata air,
dan sungai. Berbeda dengan daerah Sidoardjo,Pasuruan, atau daerah yang dekat dengan danau bahkan laut, pasti rutinitas tangkapan setiap harinya,tetapi itu bukan dari hasil budidaya ikan sendiri,”ungkapnya.
“Dengan adanya bimtek yang di ikuti oleh para petani ikan ini, akan bisa pula meningkatkan ikan edemik Batu,seperti ikan Koi,ikan tombro,ikan nila karena sangat mendukung suhu di wilayah kota Batu berhawa sejuk,sangat cocok untuk membudidayakan ikan yang kami sebutkan tadi. Untuk itu petani ikan kota Batu menggunakan sistim bisa pakai Bioflok akan jauh lebih hemat segi pakan ikanya,dan metodenya sangat mudah,serta hasilnya cukup mendongkrak perekonomian pada petani ikan,”singkatnya.
Dicelah-celah acara Bimtek budi daya ikan dengan sistim Bioflok ini, sangat bermanfaat sekali bagi seluruh petani ikan yang ada di kota Batu. Terimaksih kami ucapkan pada Pemerintah kota Batu,yang sudah mempunyai perhatian juga dukungan memberikan tehnis cara membudidayakan ikan yang murah biaya,simpel ,serta sangat kecil biaya operasional budidayanya,kata Wardianto selaku petani ikan asal desa Beji RT.03 RW.06 Kecamatan Junrejo Kota Batu,”ketika dikonfirmasi Media Targetnews.id.
Ditambahkan oleh Wardianto, selama enam tahun berbudidaya jenis ikan Lele yang dilakukan dipekaranganya ada sejumlah 33 kolam,dan masing-masing kolam berukuran 3 m2. Dari hasil budidaya itu, Wardianto setiap kurang lebih 3-4 bulan sudah bisa memanen ikan Lele dengan berat sekira 1 ton setiap panennya.
“Sedangkan, urai Wardianto, dari hasil panenan budidaya ikan Lele itu, sudah tidak bingung pangsa pasarnya. Karena,ngakunya,setiap akan panen para pelanggan atau tengkulak ikan Lele sudah rutin pesan padanya. Untuk hasil panenan ikan Lele tersebut harganya cukup menguntungkan, karena para tengkulak langsung datang kelokasi dengan mematok harga pengambilanya bisa mencapai Rp16.000 – 18.000 ribu per kilogramnya,”terang Wardianto.
Semoga adanya Bimtek budidaya ikan dengan sistim menggunakan Bioflok,akan berdampak langsung pada para petani ikan khususnya di kota Batu. Semoga dengan bimtek ini,akan jauh lebih meningkat pula, bisa meningkatkan perekonomian keluarga,serta turut serta menguatkan ketahaanan pangan di sektor perikanan.
Pewarta : (Wanto)

Foto: Dipertanyakan dan Peserta Bimtek Petani Ikan Budidaya dengan Sistim Bioflok.