Dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 tentu masih banyak permasalahan yang kita hadapi bersama salah satunya adalah kualitas generasi muda Indonesia. Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah salah satu upaya nyata yang bisa dilakukan untuk memberikan pengetahuan terkait kependudukan, kesehatan reproduksi, anti narkoba, pencegahan pernikahan anak serta problematika lain kepada generasi muda melalui jalur pendidikan formal di sekolah.
Senin (30/09/2024) Dinas P3AP2KB Kabupaten Probolinggo berkolaborasi dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur mengadakan fasilitasi pembentukan SSK pada beberapa sekolah di Kabupaten Probolinggo. Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas P3AP2KB Kab. Probolinggo Bpk. Hudan Syarifudin, Perwakilan BKKBN Jatim diwakili oleh Toma Afriandi, Perwakilan Dinas Pendidikan, Kementrian Agama Cabang Probolinggo dan Cabang Dinas Pendidikan serta Perwakilan Kepala Sekolah dari beberapa sekolah di Kab. Probolinggo.
Indonesia akan menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Dalam 21 tahun mendatang, generasi muda yang saat ini kita didik akan menjadi pilar penting pembangunan bangsa. Kita harus memastikan mereka memahami dan peduli terhadap masalah kependudukan sejak dini,” kata Hudan.
Ia melanjutkan, pembangunan berbasis keluarga adalah pondasi utama dalam menangani masalah kependudukan di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, narasumber BKKBN Jawa Timur, Toma Afriadi menjelaskan bahwa inti dari SSK adalah mengintegrasikan materi kependudukan ke dalam mata pelajaran yang ada di sekolah. “Guru akan mendapat pengembangan kompetensi dan menyusun bahan pembelajaran yang terintegrasi dengan materi kependudukan,” ujar Toma.
Acara diakhiri dengan diskusi dan Tanya jawab terkait beberapa hal teknis dalam pelaksanaan SSK di Kabupaten Probolinggo.