Kubu Raya, Kalimantan Barat
TargetNews.id Aktivitas mencurigakan terpantau di salah satu gudang tertutup yang berada di kawasan pergudangan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Gudang tersebut diduga menjadi lokasi penimbunan oli ilegal dalam jumlah besar. Tim investigasi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kalimantan Barat menyebutkan bahwa tempat itu telah lama dicurigai sebagai titik bongkar muat oli tanpa kejelasan izin usaha yang sah.
Ketua Tim Investigasi LIRA Kalbar, Totas mengungkapkan dalam keterangannya kepada media, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memantau aktivitas di lokasi tersebut selama beberapa waktu. Ia menyebut bahwa ada mobil kontainer yang keluar masuk secara rutin ke gudang itu, namun tidak terdapat papan nama usaha ataupun informasi legal lainnya yang dapat diakses publik.
“Semuanya serba tertutup. Aktivitas keluar-masuk kontainer terjadi hampir setiap hari, tetapi tidak ada informasi resmi mengenai perusahaan apa yang beroperasi di sana. Ini memunculkan dugaan kuat adanya praktik penimbunan oli ilegal,” ujarnya.
Pihak LIRA Kalbar pun mendesak aparat penegak hukum untuk segera turun tangan dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap aktivitas di gudang tersebut. Menurut Ketua Tim Investigasi, praktik seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat dari sisi kualitas produk yang beredar di pasaran, tetapi juga berdampak serius terhadap penerimaan negara.
“Jika dibiarkan, ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berpotensi mengurangi penerimaan pajak negara,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa penimbunan dan distribusi oli ilegal bisa berdampak pada rusaknya kendaraan masyarakat yang menggunakan produk tidak sesuai standar.
Selain potensi kerugian negara dan masyarakat, LIRA Kalbar juga menyoroti aspek keselamatan lingkungan. Oli, sebagai limbah berbahaya jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan sekitar, terutama jika tidak ada pengawasan dari otoritas berwenang.
Warga sekitar pun mulai resah dengan keberadaan gudang yang mencurigakan tersebut. Beberapa di antaranya mengaku sering melihat aktivitas bongkar muat yang berlangsung pada malam hari, serta pengangkutan dengan truk-truk besar tanpa identitas perusahaan.
“Kami tidak tahu itu gudang milik siapa. Tapi mobil besar sering keluar masuk malam-malam, dan baunya itu khas oli banget,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
LIRA Kalbar menyatakan bahwa mereka telah mengumpulkan sejumlah bukti awal berupa dokumentasi foto dan video terkait aktivitas di lokasi tersebut dan siap menyerahkannya kepada aparat penegak hukum jika diperlukan.
“Kami tidak ingin wilayah ini menjadi tempat subur bagi kegiatan ilegal yang merugikan semua pihak. Aparat harus bertindak cepat, menyegel gudang jika terbukti melanggar hukum, dan menelusuri jaringan distribusi oli ilegal ini,” tutup Ketua Tim Investigasi LIRA Kalbar.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang maupun instansi pemerintah terkait gudang yang dimaksud. Namun masyarakat dan penggiat antikorupsi berharap agar penegakan hukum dapat dilakukan secara transparan dan tuntas.(reni)