Gresik – Rekonstruksi kasus pembunuhan Wardatun Toyyibah di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur berlangsung heboh
Ratusan warga tumpah ruah di sekitar rumah korban, Senin 07 Juli 2025, demi menyaksikan langsung tersangka utama Midhol saat memperagakan adegan pembunuhan.
Kerumunan warga terlihat sejak pagi. Anak-anak, remaja hingga orang tua rela berdiri di balik garis polisi untuk melihat langsung proses reka ulang kasus tragis yang terjadi pada 16 Maret 2024 lalu.
Petugas dari Polres Gresik memasang garis polisi di beberapa titik, termasuk di rumah korban dan rumah tersangka.
Langkah itu dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya Rekonstruksi.
Rekonstruksi dimulai dari rumah tersangka Midhol. Di lokasi ini, ia memperagakan momen saat menyusun rencana jahat bersama rekannya, Asrofin.
Kedua pelaku tampak dihadirkan oleh tim Satreskrim Polres Gresik untuk memperagakan puluhan adegan berdarah yang mereka lakukan.
Kehadiran Midhol sontak memicu keramaian warga. Teriakan hingga siulan terdengar ketika ia turun dari mobil Resmob Polres Gresik dengan tangan terborgol dan wajah tertunduk.
Puncak perhatian terjadi saat Midhol mperagakan adegan penusukan terhadap Wardatun Toyyibah menggunakan sebilah pisau. Ia juga menunjukkan bagaimana membawa kabur uang ratusan juta rupiah milik korban.
KBO Satreskrim Polres Gresik, Iptu Muhammad Nur Setyabudi, mengatakan bahwa total ada 33 adegan yang diperagakan dalam Rekonstruksi tersebut. Seluruhnya dilakukan di empat Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda.
“Dari 33 adegan, kami pastikan semua berjalan lancar dan tertib. Meskipun disaksikan banyak warga, tidak ada kendala berarti,” ujarnya.
Dalam salah satu adegan, tersangka Asrofin memperagakan saat dirinya bersama Midhol membuka pintu belakang rumah korban menggunakan linggis.
Aksi itu menjadi awal dari tragedi yang menewaskan Wardatun Toyyibah.
Iptu Muhammad Nur Setyabudi menambahkan, dari seluruh adegan yang diperagakan, tidak ditemukan fakta baru yang berbeda dari hasil penyelidikan sebelumnya.
“Rekonstruksi ini kami lakukan untuk menguatkan pembuktian dalam proses hukum. Selanjutnya akan dilakukan pemberkasan dan rilis resmi,” jelasnya.
Sementara itu, pengamanan ekstra dilakukan oleh ratusan personel gabungan dari Polres Gresik dan Polsek Dukun.
Kasat Samapta Polres Gresik, AKP Heri Nugroho, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan lebih dari 100 personel untuk mengamankan jalannya Rekonstruksi.
“Antusias warga sangat tinggi, namun kami pastikan semuanya berjalan tertib. Tidak hanya saat adegan penusukan, tapi juga saat perencanaan hingga penyembunyian senjata,” terang AKP Heri Nugroho. (Red)