Oleh: Kang Aceng Tea.
Penyair Jalanan
dari Tatar Sunda.
Gamelan Solo terus bertalu
mengiringi lakon ketoprak raja jawa
menari diatas pusaran keraton pertiwi
dengan khas jati dirinya
sang penipu ulung dari gorong-gorong
penuh kepalsuan
Mulyono
Mister Planga plongo.
Sepuluh tahun sudah
Titah raja jawa telah membius
kehidupan tanah pertiwi
sebagian besar
para abdi dalem dan hulubalang bersimpuh
semua tatanan dalam genggamannya
dia robek etika dan logika
dia cabik tatanan birokrasi
dia perkosa konstitusi
untuk melahirkan anak haram
ke kursi singgasana.
Lahirlah anak haram
berpenampilan hampir sama
seperti ayahnya
bahkan lebih parah
bicaranya dibawah standar
etika dan logikanya sangat terbatas
pengetahuannya rendah
moralnya hancur
Fufufafa
Mister Clangak Clinguk.
Episode lakon ketoprak
sebentar lagi berakhir
Titah raja jawa sudah pudar
abdi dalem dan hulubalang mulai sadar
mereka telah tertipu dengan gaya lugunya
anak pertiwi mulai bangkit
bersatu untuk mengadili raja jawa
dan menurunkan
Fufufafa dari singgasana.
Gamelan Solo mulai kacau
suaranya bertalu tak berirama
gegap gempita rakyat bersuara
menuntut perubahan di tanah pertiwi.[]
Sumber: ASH
Editor: Tim Redaksi










