Surabaya, Nama Abdus Sakur kembali menjadi perhatian publik setelah beredarnya video klarifikasi yang menampilkan dirinya berbicara mengenai tudingan bahwa seorang jaksa meminta uang sebesar Rp500 juta. Dalam video berdurasi sekitar 35 detik itu, Abdus terlihat berbicara dengan nada terbata-bata, sehingga memunculkan dugaan bahwa klarifikasi tersebut dilakukan di bawah tekanan.
Video yang mulai tersebar luas di berbagai platform media sosial sejak Minggu malam (20/10/2025) itu memperlihatkan Abdus membantah kabar bahwa keluarganya diminta menyerahkan uang kepada pihak kejaksaan.
“Kepada jaksa Dewi untuk pengurusan perkara narkoba yang saya hadapi dan terkait video pemberitahuan di akun TikTok dan media sosial tersebut, saya tidak mengetahui dan saya pastikan itu tidak benar serta fitnah yang sangat keji,” ujar Abdus dalam video tersebut.
Namun, gestur tubuh serta intonasi suara Abdus yang tampak ragu justru menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warganet.
Sejumlah pihak menduga bahwa klarifikasi itu tidak dilakukan secara sukarela. Dugaan adanya intimidasi semakin menguat setelah beberapa potongan video menunjukkan indikasi adanya paksaan dari pihak tertentu yang diduga mengatur ucapan Abdus di luar kamera.
Menanggapi hal tersebut, Ketua FRIC DPW Jawa Timur, Imam Arifin, meminta aparat penegak hukum untuk segera menelusuri kebenaran dari video yang viral tersebut.
“Jika benar ada unsur paksaan atau intimidasi, maka hal ini harus diusut agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak asasi seseorang — siapapun dia,” tegas Imam Arifin saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (21/10/2025).
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kejari Tanjung Perak belum memberikan keterangan resmi terkait beredarnya video klarifikasi Abdus Sakur dalam kasus dugaan narkoba yang menyeret namanya.
Publik kini menantikan klarifikasi resmi dari pihak kejaksaan agar tidak terjadi simpang siur informasi yang dapat menyesatkan masyarakat.