Home / Artikel / BERITA UTAMA / HUKRIM / INVESTIGASI

Senin, 26 Februari 2024 - 22:14 WIB

Aktualisasi Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dalam Upaya Membangun Keadilan Sosial Ekonomi di Negeri Ini

Aktualisasi Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dalam Upaya Membangun Keadilan Sosial
Ekonomi di Negeri Ini

Aktualisasi Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dalam Upaya Membangun Keadilan Sosial Ekonomi di Negeri Ini

 

NDP singkatan dari Nilai Dasar Perjuangan. telah ditetapkan sebagai landasan nilai keislaman dan keindonesiaan di HMI. Selain aspek ketuhanan, kealaman, dan kemanusiaan, dimensi keadilan sosial ekonomi juga menjadi salah satu elemen doktrin nilai perjuangan bagi anggota
HMI dalam konteks keislaman dan keindonesiaan.

Setiap kader HMI diwajibkan untuk memahami berbagai aspek nilai perjuangan yang disebutkan di atas. Dimensi ketuhanan menjadi dasar utama yang menjadi pedoman, di atasnya dibangun nilai-nilai kemanusiaan. kealaman, dan keadilan sosial. Secara spesifik. nilai keadilan sosial ekonomi dalam HMI tidak didasarkan pada ideologi Kapitalisme yang individualistik atau Komunisme yang sosialis-utopis.

Keadilan sosial ekonomi dalam perspektif Islam adalah keseimbangan antara dimensi individual dan sosial. Dalam kerangka nilai Islam, semakin sescorang diberkahi dengan rezeki, semakin besar tanggung jawab sosialnya untuk berbagi
dengan fakir miskin.

Keadilan sosial ekonomi memiliki dampak pada penguatan aspek rohani setiap individu dalam masyarakat untuk memupuk sikap kedermawanan kepada sesama. Kedermawanan individu ini akan memberikan dampak positif pada munculnya kesetiakawanan sosial yang pada gilirannya berkontribusi positif terhadap stabilitas keamanan dalam masyarakat.

Kesetiakawanan sosial ini diharapkan dapat menjamin terwujudnya pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, yang dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Puncaknya adalah terwujudnya konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Keadilan Sosial Ekonomi Dalam Konteks Keindonesian dan Keislaman Masa
Depan

Umat Islam di Indonesia, khususnya, dan rakyat Indonesia pada umumnya, memiliki alasan untuk merasa optimis mengingat perjalanan bangsa Indonesia telah mulai menunjukkan gambaran perbaikan dalam berbagai sektor.

Baca juga  BINA KETANGKASAN, YONBEKANG 2/MWJ/2 KOSTRAD LAKSANAKAN USJMP DENGAN MATERI LINTAS MEDAN

Dalam sektor pendidikan, pemerintah telah mengambil tindakan untuk menertibkan ratusan kampus abal-abal. Proses akreditasi perguruan tinggi terus ditingkatkan, dan rasio antara dosen dan mahasiswa semakin mendekati kalkulasi yang rasional. Di sektor kelautan, nelayan kecil merasa senang karena produksi kan meningkat,

walaupun mash terdapat kelompok mafia ikan yang melakukan demo dan protes terhadap kebijakan populis Menteri Kelautan. Pembangunan tol laut juga akan terus ditingkatkan, khususnya di wilayah Indonesia Timur, guna meningkatkan efisiensi perputaran ekonomi masyarakat.

Indonesia semakin menjadi destinasi wisata yang menarik bagi turis mancanegara, dengan Danau Toba di Sumatera Utara yang diharapkan menjadi semacam Monaco of Asia.

Dalam bidang olahraga dan seni, bulu tangkis mengalami kebangkitan, dan kehadiran Rio di ajang Formula 1, meskipun masih pada level 20-an, menjadi fenomena menarik di tengah 7

miliar penduduk dunia. Mafia sepakbola juga terbukti ada, ditandai dengan buronnya Ketua Umum PSSI. Industri musik di Indonesia tergolong sukses, dengan berbagai genre yang mendominasi.

Pemerintah terus mendorong ekonomi kreatif dalam dunia digital sebagai bagian dari upaya pengembangan.

Melihat tantangan di atas, lalu apa yang harus dilakukan oleh umat Islam
sebagai warga terbesar di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini?

Ada dua tema besar yang saat ini mendapatkan popularitas di kalangan umat Islam Indonesia, yaitu tema “Islam Nusantara”

yang diperjuangkan oleh NU dan tema “Islam Yang Berkemajuan” yang diadvokasi oleh Muhammadiyah. Ketika membahas realitas umat Islam Indonesia,

kita tidak bisa mengabaikan peran dua organisasi Islam terbesar, baik di Indonesia maupun di dunia Islam. Tema “Islam Nusantara”

Baca juga  Peresmian Balai RW di Kelurahan Manukan Kulon oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

secara sosio-kultural sebenarnya telah hadir di Indonesia selama berabad-abad, hanya saja perumusan metodologi keilmuannya baru-baru ini dimulai. Hal yang serupa juga terjadi dengan tema “Islam Berkemajuan”

Peran Kementerian Agama Republik Indonesia melalui program ACIS (kini AICIS: Annual International Conference on Islamic Studies) dapat dianggap sebagai salah satu forum keilmuan yang secara bertahap merumuskan kedua tema besar tersebut,

khususnya dalam konteks Islam di Indonesia, bukan Islam di Timur Tengah, Barat, India, Cina, Eropa, dan sebagainya. Muhammadiyah dan NU juga mulai melibatkan diri dalam konteks internasional, seperti keterlibatan NU dalam program Deradikalisasi dan

Muhammadiyah yang beralih dari jihad KONSTITUSI menuju jihad ADVOKASI, seperti kasus kematian Siyono yang menjadi awal dari jihad advokasi tersebut. NU, untuk memperkuat Islam Nusantara, fokus pada modernisasi pesantren dan peningkatan ekonomi umat. Sementara itu,

Muhammadiyah melakukan pemberdayaan umat melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan

Lazismuh. Pertumbuhan middle class muslim juga dianggap sebagai faktor yang mendukung kemakmuran umat.
Umat Islam Indonesia juga harus terus mendukung berbagai inisiatif lokal atau kearifan lokal,

seperti gagasan-gagasan yang populer dan ide-ide berkelanjutan seperti mobil listrik, produksi massal mobil Esemka yang dijadwalkan pada bulan Juni, serta pengembangan sumber energi
terbarukan berbasis matahari, angin, air,

dan sebagainya. Inisiatif lokal lainnya, seperti TV Savira dan proyek sejenis, perlu diakomodasi oleh kementerian atau lembaga yang memiliki kewenangan

Penulis : Noralia Ulfa/Limbad

Share :

Baca Juga

Artikel

Sekda Kota Tegal Tutup Pelatihan Bagi Pencari Kerja

Artikel

Jelang HUT RI ke-80 Kodim 0416/Bute Gelar Patroli Merah Putih, Kobarkan Semangat Kebangsaan dan Tebar Kepedulian Sosial

Artikel

Berbagi Keberkahan Media Liputankasus.com Salurkan 500 Bungkus Takjil

BERITA UTAMA

3 Point Berhasil Diamankan Kancil WHW Atas Saudara Sekotanya, Radit FC Dengan Tajuk Derby Pontianak. Syahril dkk Berhasil Menang Meyakinkan 4-1 atas Radit FC.

Artikel

Jalin Keakraban Di Perbatasan, Babinsa Temajuk Bersama Warga Laksanakan Pembenahan Dan Pembersihan Pos Babinsa

BERITA UTAMA

Polres Tegal Gelar Lomba Futsal

Artikel

Narkoba Online di Prambon Sidoarjo Dibongkar Tim Satresnarkoba Polresta Sidoarjo

BERITA UTAMA

BUPATI PAMEKASAN AKAN MENYAPA WARGANYA DI 13 KECAMATAN SELAMA RAMADHAN, INI JADWALNYA