KEBUMEN, Babinsa Koramil 09/Kutowinangun Serma Maftuh himbau jamaah agar memperkuat ukhuwah islamiah sebagai tauladan implementasi penerapan sikap terpuji Nabi Muhammad SAW, hal itu diutarakan Serma Maftuh saat hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H bertempat di Mushola Baaburrohman Desa Tanjungsari, Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Jum’at, (13/10/2023).
Hadir dalam kegiatan itu anggota DPRD Kabupaten Kebumen Bpk H.Pawit Mandung, S.Sos, Camat Kutowinangun diwakili Kasi Trantib, Bpk. Sujatmiko, Danramil 09/Kutowinangun diwakili Serma Maftuh, Kades Tanjungsari, Bpk Budi Istiyono, pembicara KH. Drs. Bambang Sucipto, M.Pdi Kab Kebumen dan segenap tamu undangan dan masyarakat Desa Tanjungsari.
Serma Maftuh menambahkan, Ketika mengadakan acara Maulid Nabi, tentu sangat banyak makna yang dapat diambil untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya terkait 4 sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw yakni shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
Shiddiq memiliki arti jujur. Sikap ini adalah sebuah sikap esensial yang harus dimiliki oleh setiap orang, mengapa …? Karena kejujuran merupakan modal utama untuk dapat dipercaya.
Amanah yang berarti dapat dipercaya. Selain memiliki sifat jujur, seseorang harus berusaha agar dirinya dapat dipercaya dalam mengemban suatu tugas. Sifat amanah yang dimaksud adalah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab.
Tabligh yang berarti menyampaikan. Seseorang harus dapat menyampaikan amanah yang diberikan kepada orang yang berhak menerima amanah tersebut.
Fathonah yang berarti cerdas. Cerdas bukan berarti terkait pembelajaran akademik saja, tetapi juga tentang cara seseorang untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada didalam hidupnya, terkait mencari solusi yang tepat terhadap sebuah masalah yang dihadapinya.
Selain meneladani sifat Nabi Muhammad saw di atas, masih terdapat banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk merealisasikan makna Maulid Nabi dalam kehidupan. Bershalawat juga merupakan hal penting sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad saw. Dengan bershalawat, seseorang akan mendapatkan berbagai kemuliaan seperti dijanjikan pahala berlipat oleh Allah Swt, diangkat derajatnya, bahkan Allah menjanjikan akan mengumpulkan orang yang gemar bershalawat bersama Nabi Muhammad saw di surga. Kemuliaan-kemulian tersebut dapat diraih dengan sangat mudah, yang terpenting adalah niat agar dapat selalu bershalawat di setiap waktu yang ada.
Kemudian, makna Maulid Nabi yang tak kalah penting adalah melestarikan ajaran serta misi perjuangan Nabi Muhammad saw, juga para Nabi sebelumnya. Rasulullah saw telah mengerahkan seluruh jiwa raga dan hartanya demi menyampaikan ajaran Allah Swt kepada umatnya. Bahkan Rasulullah saw juga mewariskan Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup agar terhindar dari kesesatan.
Oleh karena itu, hal yang saat ini harus dilakukan oleh umat Islam adalah memperdalam ajaran Islam sebagai bekal menjawab persoalan-persoalan rumit yang bermunculan dalam kehidupan agar terhindar dari tipu daya kenikmatan sesaat yang menjerumuskan diri pada siksa api neraka.(Ramil 09)