Home / Artikel / BERITA UTAMA / HUKRIM / INVESTIGASI

Sabtu, 16 Maret 2024 - 21:37 WIB

BMKG Bantah Video Viral di TikTok Sebut Megathrust Lumpuhkan Jakarta

BMKG Bantah Video Viral di TikTok Sebut Megathrust Lumpuhkan Jakarta

BMKG Bantah Video Viral di TikTok Sebut Megathrust Lumpuhkan Jakarta

 

JAKARTA TARGETNEWS.ID Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membantah narasi dalam video viral pada platform TikTok yang menyebutkan bahwa Jakarta mengalami kelumpuhan akibat gempa megathrust. Menurutnya, video tersebut dipenggal oleh orang yang tidak bertanggungjawab sehingga dapat dimaknai berbeda, sehingga dapat membuat masyarakat menjadi resah.

“Itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tgl 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta. Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System – InaTEWS) di Bali,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Sabtu (16/3/2024).

Dwikorita menjelaskan, lumpuh yang dimaksudkan dirinya adalah terputusnya jaringan komunikasi yang disebabkan rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS) akibat gempa megathrust. Hal inilah yang coba diantisipasi BMKG dengan membangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System – InaTEWS) sebagai fungsi back up/cadangan di Bali, meskipun di Jakarta sudah ada.

Baca juga  SMK LUMBANG DI KERJAKAN PERUSAHAAN DIDUGA TDK SESUAI SOP

Keberadaan gedung InaTEWS di Bali ini sebagai bagian dari mitigasi dan manajemen risiko dalam kondisi darurat apabila sewaktu-waktu operasional InaTEWS di Kemayoran Jakarta mengalami kelumpuhan. Hal ini didasarkan pada skenario terburuk yaitu jika gempa terjadi di lepas pantai Samudra Hindia pada jarak kurang lebih dari 250 kilometer dari tepi pantai.

Dalam skenario terburuk tersebut, lanjut Dwikorita, gempa megathrust berkekuatan M 8.7 diperkirakan dampaknya mampu melumpuhkan operasional InaTEWS BMKG di Jakarta, karena terputusnya (lumpuhnya) jaringan komunikasi, ataupun robohnya Gedung Operasional lama yang tidak disiapkan tahan gempa dan likuefaksi.

“Maka sebagai upaya Manajemen Risiko demi keberlanjutan operasional sistem Peringatan Dini, Gedung Operasional InaTEWS yang lama perlu dibangun kembali dengan standar bangunan tahan gempa dan tahan likuifaksi. Bangunan yang saat ini ditempati merupakan bekas Gedung Bandara Kemayoran yang dibangun di tahun 1980 an,” ujarnya.

Baca juga  Lagi-lagi sijago merah Dua Rumah Kosong Dijalan Siam Pontianak Dilalap Sijago Merah, Diduga Akibat Korsleting Listrik

“Sementara Gedung Operasional Cadangan yang ada di Denpasar perlu disiapkan dengan desain khusus Tahan Gempa. Gedung di Bali sebagai backup jika sewaktu-waktu InaTEWS yang di Jakarta benar-benar mengalami kelumpuhan,” tambah dia.

Dwikorita berharap penjelasan ini dapat meredakan rasa khawatir masyarakat akibat beredarnya potongan video pada aplikasi TikTok tersebut, dengan narasi yang tidak sesuai konten dan konteksnya Karenanya, dia berharap masyarakat lebih jeli dan hati-hati, tidak menelan mentah-mentah isu atau kabar yang bersumber dari media sosial.

“Pastikan informasi yang diperoleh hanya dari BMKG. Karena hanya BMKG lah satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi kewenangan dan tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika,” pungkasnya.

/Red

Share :

Baca Juga

Artikel

Cooling System, Polres Kediri Kota Gelar Doa Bersama Wujudkan Pilkada Aman dan Damai

Artikel

Dandim 1009/Tla Melaksanakan Shalat Berjamaah Dan Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa

BERITA UTAMA

Gandeng Warga, Polsek Rakumpit Utarakan Ini

Artikel

Direktur Perumdam Among Tirto Kota Batu, Edy Sunaedi, ST. Beserta Seluruh Staf dan Pegawai. Mengucapkan HUT RI Ke-79 – 2024

BERITA UTAMA

Gandeng RW 10 Kelurahan Sidotopo Wetan, Media DelikJatim Santuni Anak Yatim-piatu

Artikel

HIMBAUAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA PENGGUNA JALAN

BERITA UTAMA

Upacara Korp Raport, Kapolres Sintang Anugerahkan Kenaikan Pangkat Setingkat Lebih Tinggi

Artikel

SPPG Polri di Pejaten Bagikan 3.417 Porsi MBG ke Anak-anak di Jaksel