Samarinda TargetNews.id Sabtu, 2 Maret 2025 Kuasa hukum Ramadhoni, xena
dengan tegas mempertanyakan keberadaan oknum berseragam yang terekam dalam rekaman CCTV terkait kasus yang menjerat kliennya. Ia menyoroti ketidakjelasan peran mereka—apakah benar bertindak sebagai aparat penegak hukum yang menjalankan tugas resmi, atau justru beroperasi dengan kepentingan tersembunyi?
“Kita harus tahu, mereka ini hadir dalam kapasitas apa? Jika mereka menjalankan tugas negara, mana dasar hukumnya? Jika tidak, siapa yang memberi mereka wewenang? Jangan sampai ada pihak yang berlindung di balik seragam untuk kepentingan di luar hukum!” ujar Laura dengan nada tajam.
Dugaan adanya kejanggalan dalam proses hukum ini semakin menguat. Jika prosedur yang dijalankan sudah sesuai, mengapa masih ada pertanyaan soal keberadaan oknum tersebut? Mengapa tindakan mereka terekam tetapi tidak ada kejelasan mengenai status dan kewenangannya?
Publik berhak mengetahui kebenaran. Siapa mereka sebenarnya? Mengapa mereka ada di lokasi? Dan yang lebih penting, kepentingan siapa yang sebenarnya mereka wakili?
Sementara itu, pada 19 Februari 2025, sebagai bentuk kepatuhan terhadap proses hukum, Pengacara bolang xena
telah menyerahkan kunci asli mobil dengan nomor polisi KT 588 IR kepada penyidik Polresta Samarinda. Namun, hingga kini, transparansi dalam penanganan kasus ini masih menjadi tanda tanya besar.
Jika hukum memang ditegakkan dengan adil, maka tidak boleh ada ruang bagi permainan di balik layar. Sampai kapan publik harus menunggu kejelasan?
(Red)