KOTA BATU, TargetNews.id – Mengacu surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang disampaikan kepada seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota, untuk disarankan kewaspadaan menghadapi musim kemarau Tahun 2024. Hal itu yang harus dilakukan kesiapsiagaan pada beberapa daerah yang diprediksi akan bisa mengalami kondisi kering pada saat musim kemarau tiba.
Karena disinyalir, kekeringan meteorologis dapat diikuti akan bisa terjadi berkurangnya persediaan air. Seperti halnya kebutuhan air rumah tangga, pertanian, sumber mata air, juga dipicu dengan meningkatnya potensi kebakaran semak,hutan, lahan dan perumahan. Maka dari itu jika ada potensi kejadian diatas tersebut, diperlukan langkah- langkah dan upaya penindakan yang tepat,”kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Jum’at (14/6/24).
Langkah-langkah yang dimaksud, seluruh masyarakat berperan aktif untuk siap dan antisipatif terhadab dampak musim kemarau. Juga dihimbau melakukan pemantauan dan peninjauan lapangan (groundcheck) bersama dinas terkait.
Terutama di daerah Kabupaten dan Kota dihimbau agar tetap waspada datangnya musim kemarau yang akan tiba. Karena daerah yang masih mengalami hujan atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau perlu mengoptimalkan lebih massif lagi,”terang Agung.
“Intruksi lanjutanya, disampaikan kepada Bupati dan Walikota, tentang status keadaan darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Ketika musibah kebakaran itu benar terjadi, maka penangananya harus dikuatkan berdasarkan laporan kejadian, laporan kaji cepat oleh Tim Reaksi Cepat (TRC),bersama kantor BPBD setempat,” ujar Agung Sedayu.
“Untuk mengakumudir memasuki musim kemarau 2024 ini, Dinas BPBD Kota Batu sudah siap secara prinsip,baik jumlah personil dan faktor pendukung dalam menjalankan tugas agar bisa optimal dan maksimal. Dan BPBD Batu progresnya sudah membuat surat SK siaga darurat mulai per satu Juni hingga akhir Oktober 2024, dasarnya setiap daerah pelaksanaanya tentunya berbeda-beda,”tandasnya.
Ketika sudah ada antisipasi langkah-langkah melakukan kesiapsiagaan itu,ucap Agung Sedayu, berarti sudah ada potensi bencana. Karena sesuai dengan protap bilamana ada potensi bencana yang akan terjadi maka BPBD Batu akan melakukan tiga langkah. Langkah pertama kesiapsiagaan, mitigas, dan sistim peringatan dini.
“Berlanjut, masalah kesiapsiagaan BPBD Kota Batu menghadapi musim kemarau tiba nanti, dipersiapkan personil dua kali lipat dan personil piket juga akan ditingkatkan pula. Secara kondisi normal jumlah petugas piket ada 5 personil, karena efisiensi juga maka jumlah petugas piket akan ditambah menjadi 12 personil setiap sif piket yang dipusatkan di Posko Coll Center (PCC) selama 24 Jam,” ujar Agung.
Di dinas BPBD Kota Batu saat ini sudah ada tambahan kekuatan personil sejumlah 56, terdiri dari PNS 24 personil, P3K 18 personil, dan Tenaga Harian Lepas (THL)14 personil di tambah lagi personil Relawan. Juga didukung mobil operasional 1 unit mobil Traga dan 1 unit doble Cabin yang berasala dari Pemerintah kota Batu.
“Sedangkan kendaraan operasional dari BNPB Pusat berjenis mobil doble cabin legend ford ranger diterima pada tahun 2013, jug ada Spd motor jenis Tril 3 unit, sedangkan selebihnya lagi ada pengadaan mobil pic cup, Toyota hailux. Untuk mobil Traga dari anggaran APBD Kota Batu. Pendukung tugas BPBD Batu ini, tambah Agung, dibilang cukup ya cukup dibilang kurang yang tergantung kebutuhan dan kondisi,”tukasnya.
Yang terpenting lagi, apa yang sudah dimiliki sarana dan prasarana juga anggaran BPBD Kota Batu, sebisa mungkin dipergunakan semaksimal mungkin oleh petugas dalam melakukan kegiatan kedinasan. Seperti halnya kordinasi wilayah kerja bersama petugas perhutani, petani, relawan, instansi lain, secara maksimal mungkin sebagai sarana informasi ketika terjadi bencana.
“Harapanya,dari Kepala BPBD Batu Agung Sedayu, menghimbau waspadai potensi hujan lebat biarpun sudah masuk musim kemarau, menghindari paparan langsung dengan sinar matahari terutama pada siang hari dengan bisa pakai payung atau topi.
Agung Sedayu menegaskan, agar masyarakat tetap laksanakan hidup bersih dan sehat, konsumsi air mineral dengan cukup untuk jaga hidrasi tubuh. Menggunakan air secara hemat dan bijaksana,hindari kegiatan pembakaran yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta mengikuti update data informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG,”tutupnya.
Pewarta : (Wanto)