KOTA BATU, Targetnews.id – Pemerintah kota Batu melalui Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan program pemberdayaan masyarakat dibidang peternakan ikan nila dengan metode menggunakan Teknologi Biofloc. Pengertian dari Biofloc merupakan pemanfaatan proses mikroba dalam unit pemeliharaan seperti jenis ikan, udang dengan tujuan untuk mengolah air dan menyediakan makanan.
“Secara bukti di lapangan yang, pelaksanaan praktek pembuatan kolam iklan dengan sistim teknologi Biofloc itu tidak harus membutuhkan lahan yang luas. Hal itu bisa dilakukan di sebuah perkarangan rumah depan atau belakang, karena fisik dari kolam Biofloc itu sangat praktis hanya berdiameter 2 meter terbuat dari bahan terpal yang dilingkari oleh besi formes.
Maka inovasi ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan sesuai yang sudah dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Batu melalui Bimtek pada masyarakat yang berminat,”kata Zulkifli selaku warga Kelurahan Sisir Kota Batu, Rabu (22/5/24) siang.
Program pemberdayaan iklan dengan teknologi Biofloc itu, ucap Zulkifli, sudah berjalan sejak bulan Desember 2023 lalu. Untuk masyarakat Sisir yang sudah melakukan budidaya iklan nilai berjumlah 13 RW, setiap satu RW ada satu kolam Biofloc. Hampir sudah 6 bulan berjalan ini, semua Biofloc yang tersebar di 13 RW itu, hasil budidaya ikan nila sudah waktunya panen raya,”ujar Zulkifli warga RT 3 RW 7 Kelurahan Sisir Kota Batu,dengan nada bangga hasil budidayanya.
“Lebih lanjut, dari satu kolam Biofloc isi dari iklan nila berjumlah sekitar 300 ekor ikan dengan rincian bobot per satu ekor ikan sekira 3/4 kg selama lima bulan ini. Zukifli menambahkan,
dengan berjalannya waktu 6 bulan ini, ikan nila ini sudah layak dipanen raya, meskipun dirasa masih kurang besar,”tandasnya.
Karen budidaya ikan nila ini sifatnya tahan hidup, yang terpenting ada air sistim sirkulasi oksigen dalam air. Tidak sampai disitu aja, juga ada sistim bakteri yang mengurai kotoran ikan menjadi sumber makanan ikan itu sendiri. Disisi lain untuk penambah makanan ikan nilai dikasih makan jenis butiran pelet MS Preo 320. Makanan ikan nila itu sampai terhitung 5 bulan hanya menghabiskan satu karung seberat 30 Kg.
“Persoalan lanjutan akan dilakukan masa panen raya, hasil panenan ikan nilai itu rencananya akan dijual kepada konsumen langsung atau masyarakat yang sudah pesan. Persoalanya, masalah harga ikan yang akan dipanen itu dihargai Rp. 25 -30 ribu per Kg nya sesuai harga pasaran saat ini,”ujar Zukifli.
Harapanya kedepan, dari ketiga belas teman di 13 RW yang sudah melakukan budidaya ikan nila ini, tidak hanya berhenti sampai disini saja. Akan tetapi bisa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, tetap mengawal kalau bisa menambah kuota anggaran untuk biaya perawatan yang diperlukan oleh anggota pembudidaya ikan nilai ini.
Serta dilanjutkan pengembangan lagi pada warga yang berminat atau yang belum melakukan budidaya ikan. Karen budidaya ikan itu, merupakan peluang besar bagi masyarakat untuk menambah pendapatan. Hal itu juga berdampak positif membantu menguatkan ketahanan pangan di wilayah Kota Batu,”singkat Zulkifli.
Pewarta : (Wanto)