MEMASUKI -TargetNews.id bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, salah satu tradisi bulan Ramadhan adalah bermunculannya pedagang musiman. Pedagang musiman mulai menjamur di sejumlah kawasan. Pedagang memanfaatkan bulan Ramadhan dengan berjualan demi mencari rezeki tambahan di momen bulan puasa tersebut.
Bulan Suci Ramadhan adalah bulan di mana seluruh umat islam berlomba-lomba untuk menjalankan Ibadah yang telah diperintah Allah. Karena bulan ini adalah bulan yang sangat mulia dan di bulan ini umat Islam juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah. Selain itu, seluruh amal dan ibadah yang didapat akan berlipat ganda.
Datangnya bulan Ramdhan ternyata menjadi berkah bagi pedagang musiman, seperti pedagang pakaian, pedagang alat sholat, barang rumah tangga dan yang paling sering kita temukan di bulan Ramdhan ini adalah pedagang takjil. Dengan datangnya bulan Ramadhan ternyata jadi berkah tersendiri bagi pedagang. Seolah ini sudah menjadi tradisi saat tibanya bulan Ramadhan karena banyaknya aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti kolak, gorengan, sop buah, kue basah, air kelapa muda dan aneka macam minuman segar dan beragam aneka makanan lainnya yang dijual oleh pedagang takjil.
Pedagang musiman banyak bermunculan di rumah-rumah, pasar dan pinggir jalan raya salah satunya pedagang takjil di Jalan Tanjung Api-api, Kota Palembang. Di tempat ini, para pedagang takjil bukan hanya membawa berkah tetapi membawa keuntungan bagi pedagang, pedagang takjil tersebut bisa memperoleh omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.
Seperti yang telah diungkap salah satu pedagang takjil, di bulan Ramadhan omzetnya melonjak menjadi 50 hingga 100 persen. Pedagang takjil tersebut setiap Ramadhan selalu berjualan di jalan tersebut, karena lumayan ramai banyak warga dan pengemudi lewat dan banyak warga yang mencari makanan untuk berbuka.
Tak hanya menjual beraneka ragam olahan makanan ringan dan manis, di lapak takjil tersebut ada juga yang menjual beberapa lauk pauk.
Kalau masalah harga macam-macam ada yang seribuan hingga lima ribuan. Biasanya para pedagang takjil ini kalau pagi di hari biasa menjual sarapan pagi seperti nasi uduk, lontong sayur, gorengan dan lainnya berhubung bulan puasa jadi warga membeli makanan kebanyakan untuk berbuka jadi para pedagang berjualan sore hari menjelang magrib.
Pedagang ini memudahkan bagi pekerja yang tidak sempat memasak atau memang tidak ada waktu untuk memasak, solusi gampangnya beli makanan dan minuman untuk berbuka.
Walaupun dengan adanya pedagang ini membawa beberapa dampak seperti kemacetan di sekitar jalan yang di gelar dagangan, beruntungnya banyak masyarakat yang memaklumi karena ini hanya terjadi setahun sekali.
Di samping maraknya pedagang musiman tersebut bisa membantu manjadikan perekonomian warga semakin berjalan dan bisa menunjang kehidupan yang layak dan usaha mereka selalu berkah untuk kapanpun.
Pada bulan ramadhan juga banyak yang membagikan takjil gratis, di lampu merah, panti asuhan dan panti jompo. Masji-masjid pun hampir sebagian besar menyediakan takjil atau makanan untuk buka puasa. Bahkan sekarang sudah berkembang dengan pembagian makan sahur gratis. Fenomena ini sebenarnya bisa menjadi kerja sama yang baik antara pedagang dan komunitas, lembaga atau organisasi yang membagikan takjil gratis.
Makanan dan minuman yang dibagikan sebagiannya dibeli dari pedagang musiman di pinggir jalan, supaya perputaran uangnya cepat dan meningkatkan ekonomi kerakyatan. Terlepas dari semuanya bulan Ramadhan memberikan keberkahan kepada semua umat manusia.redaksi