Brebes – Hal itu disampaikan Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Tentrem Basuki, saat memberikan sambutan pembuka dalam acara Brebes Bersholawat yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Brebes dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad 1445 H, HUT TNI ke-78, dan Hari Santri Nasional, di Lapangan Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Kamis malam (5/10/2023).
Dikatakannya bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia juga berkat pengorbanan para kyai, alim ulama, dan para santri yang dengan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah dan dengan persenjataan seadanya ikut membantu TNI mengusir penjajah.
“Sangat jelas bahwa acara ini merupakan bukti bahwa segenap unsur/elemen di desa ini terus berupaya memelihara tradisi dan etika moral sebagai pondasi dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya.
Ia pun meminta agar momen seperti itu dipelihara dan diwariskan kepada generasi selanjutnya agar tertanam nilai-nilai spiritual, nasionalisme, serta adat-istiadat. Juga untuk terus menjaga harmonisasi yang telah terjalin dengan baik jelang pesta demokrasi Pemilu 2024 untuk memilih presiden, wakil presiden, dan para wakil rakyat yang akan duduk di lembaga legislatif.
“Silahkan berpolitik lebih dewasa dengan terus menjaga toleransi antar agama dan antar umat beragama sehingga kita tidak mudah terpancing provokasi dan adu domba yang bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa sehingga bangsa ini akan menjadi rapuh untuk dijajah kembali,” tegasnya.
Lanjutnya, jangan sampai hanya karena berbeda pilihan atau pendapat membuat bermusuhan dan akhirnya berbuat destruktif sehingga merugikan diri sendiri, keluarga, orang lain, nama baik desa, satuan/instansi, dan seterusnya.
“Perlu kita ingat kembali, bahwa bangsa ini merdeka juga berkat perjuangan dan pengorbanan seluruh rakyat indonesia yang saat itu berbeda-beda suku, ras, bahasa, adat-istiadat, dan agama,” tandasnya.
Dandim juga menghimbau untuk lebih mendekatkan diri kepada para ulama dan alim ulama, karena merekalah suri tauladan atau penuntun selanjutnya agar bisa berperilaku sesuai dengan kaidah sehingga bisa selamat baik di kehidupan di dunia maupun di akhirat nanti.
“Ajaklah anak-anak kita untuk meramaikan pengajian, meramaikan mushola/masjid. Yakinlah bahwa sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan, insyaallah akan membawa manfaat dan keberkahan bagi diri kita sendiri, orang lain, agama, tanah air kita, serta kehidupan kita kelak di akhirat,” pungkasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Pj. Bupati Brebes Urip Sihabudin SH.MH dan jajarannya, Ketua DPRD Brebes, Kapolres Brebes AKBP Guntur Muhammad Tariq S.I.K, Kejari Brebes, Ketua Pengadilan Negeri Brebes Dr. Dedy Muchti Nugroho SH.M.Hum, Forkopimcam Larangan, Artis Haddad Alwi Assegaff dari Jakarta, KH. Subhan Ma’mun Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiah Luwungragi Bulakamba, Kepala Desa Rengaspendawa Ahmad Rifai S.Pd, Ketua Persit KCK Cab XXIII Dim 0713 Brebes Ny. Esti Tentrem Basuki, para tokoh agama dan tokoh masyarakat desa setempat, serta para santri sejumlah kurang lebih 5 ribu orang. (Aan/fauzi)