Lembor, 12 Juni 2023 – Pelda Bonefansius Leksi, Danramil 1612-06/Lembor, telah melaksanakan acara peletakan batu pertama pembangunan Gereja Stasi St. Agustinus Perang. Acara ini dihadiri oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi SE, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat. Peletakan batu pertama tersebut berlangsung di Kmp. Perang, Desa Ponto Ara, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam sambutannya, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi SE, mengungkapkan kegembiraannya atas pembangunan Gereja Stasi St. Agustinus Perang. Beliau menekankan bahwa kesuksesan pembangunan gereja tidak hanya tergantung pada dukungan dan peran dari Romo, melainkan juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Bupati berharap bahwa melalui peletakan batu pertama ini, iman jemaat akan semakin menguat dan bersemangat dalam beribadah. Selain itu, pertumbuhan iman yang terjadi di jemaat juga diharapkan dapat berdampak positif pada pembangunan di Kabupaten Manggarai Barat secara keseluruhan.
Acara peletakan batu pertama ini menjadi tonggak awal dalam proses pembangunan Gereja Stasi St. Agustinus Perang. Pembangunan gereja ini merupakan wujud nyata dari komitmen dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan spiritual jemaat. Dalam acara tersebut, Bupati Manggarai Barat, bersama dengan Danramil 1612-06/Lembor dan tokoh agama setempat, secara simbolis menempatkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan gereja.
Danramil 1612-06/Lembor mengharapkan Gereja Stasi St. Agustinus Perang akan menjadi tempat ibadah yang nyaman dan memadai bagi umat Katolik di wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Selain itu, gereja ini juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sarana untuk memperkuat nilai-nilai iman serta memupuk solidaritas sosial di masyarakat.
Dengan peletakan batu pertama ini, pembangunan Gereja Stasi St. Agustinus Perang telah resmi dimulai. Diharapkan pembangunan gereja ini berjalan lancar dan segera terselesaikan, sehingga umat Katolik di Kabupaten Manggarai Barat dapat memiliki tempat ibadah yang layak dan memadai untuk melaksanakan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya.
Pembangunan Gereja Stasi St. Agustinus Perang ini menjadi salah satu upaya pemerintah dan masyarakat dalam membangun kerukunan beragama serta memberikan layanan dan fasilitas yang dibutuhkan.