Lembaga Swadaya Masyarakat Pejuang Reformasi Indonesia (LSM PRI) Datangi kantor Kanwil Kemenag Jatim guna mempertanyakan aliran dana Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) yang diduga ada potongan sebesar 50% di beberapa lembaga Madrasah di kabupaten Bangkalan yang rugikan uang negara sebesar kurang lebih 1 Milyar.
Saiful Anam Ketua Lembaga Swadaya masyarakat Pejuang Reformasi Indonesia (LSM PRI) mengatakan kedatangan kami ini bermaksud untuk mempertanyakan dugaan potongan program BKBA mencapai 50% terhadap Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
“saya tidak tau ini modus dan sistemnya bagaimana, yang jelas program BKBA yang seharusnya nyampek terhadap lembaga penerima itu 150 juta, menurut aduan beberapa lembaga terhadap kami hanya 75 Juta yang di terimanya”.
Syaiful Anam menuding apapun alasannya serta apapun bunyinya hal-hal semacam ini jelas telah melanggar hukum dan tentu kami tidak akan tinggal diam karena ini jelas telah merugikan banyak pihak terutama masyarakat.
“apapun alasan dan bentuknya semisal pengkondisian dan semacamnya hal ini jelas telah melanggar hukum.” Tudingnya.
Santoso, PLT Kepala bidang pendidikan Madrasah (PENMAD) menanggapi adanya aduan dari lembaga swadaya masyarakat pejuang reformasi Indonesia (LSM PRI) pihaknya akan melakukan sidak ke lembaga yang diduga melakukan praktek pemotongan bantuan kinerja dan bantuan afirmasi (BKBA) yang ada di lingkungan Kemenag kabupaten Bangkalan.
“kami sangat berterimakasih, atas laporan dari teman-teman PRI, justru kami tidak mengetahui adanya pemotongan BKBA, insyaallah dalam waktu dekat ini kami akan melakukan sidak ke lembaga dan juga kementerian agama kabupaten Bangkalan“ungkapnya
Masih kata Santoso ia mengatakan jika nantinya memang benar adanya pemotongan maka pihaknya tidak segan-segan akan memberikan sangsi berat, bahkan sangsi hukuman akan kita terapkan nantinya
“ jika memang benar adanya hal yang di sampaikan oleh teman-teman pejuang reformasi Indonesia ini kami tidak akan segan-segan melakukan tindakan secara tegas, dalam hal ini kami tidak main-main, maka dari itu dalam waktu dekat ini kami akan melakukan sidak, ke kemenag Bangkalan,“Cetusnya.
Sementara itu Ach. Ghozali sekretaris Pejuang Reformasi Indonesia (PRI) berharap agar temuan ini menjadi atensi bersama baik Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur maupun aparat penegak hukum.
“saya berharap temuan dugaan pemotongan Program BKBA di bangkalan ini menjadi atensi bersama khususnya aparat penegak hukum. karena hal-hal semacam ini sangat memungkinkan terjadi di daerah lain di jawa timur, di bangkalan tahun 2022 dan 2023 baru 15 lembaga penerima sedangkan di jawa timur merupakan penerima terbanyak se indonesia mencapai 575 lembaga penerima.” Harapnya.
(Bosmuda)