TARGETNEWS.ID Kamis, 11/01/2024 Toko-toko dan mobil dibakar dan supermarket dijarah ketika ratusan orang turun ke jalan setelah polisi melakukan pemogokan karena perselisihan gaji.
Gubernur Distrik Ibu Kota Nasional Powes Parkop mengatakan dalam siaran radio bahwa penjarahan dilakukan oleh “oportunis”.
Pemerintah telah mengerahkan tentara untuk mencoba memulihkan ketertiban.
Tujuh orang lainnya tewas di kota Lae. Tingkat kekerasan yang terjadi di Lae, kota terbesar kedua di Papua Nugini, masih belum jelas.
“Kami telah melihat tingkat perselisihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota kami, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kota dan negara kami,” kata Parkop dalam pidato radio, menurut laporan Reuters.
Dia menambahkan bahwa beberapa orang dengan sedih kehilangan nyawa mereka hari ini meskipun dia tidak menyebutkan jumlah korban tewas.
Kerusuhan dipicu setelah polisi dan pegawai negeri lainnya melancarkan aksi mogok di luar parlemen pada Rabu (10/1/2024), setelah mengetahui bahwa gaji mereka telah dikurangi hingga 50%.
Perdana Menteri (PM) James Marape mengatakan hingga sekitar USD100 telah dipotong dari gaji pegawai negeri karena kesalahan komputer, dan pemerintah tidak menaikkan pajak seperti yang diklaim oleh para pengunjuk rasa.