KOTA BATU, TargetNews.id – Program penanganan sampah di seluruh desa dan kelurahan se kota Batu, bisa dikatakan masih dalam proses perjalanan dan belum maksimal. Karena penanganan sampah yang ada di 19 desa pada tahun 2023 semua pemerintahan desa mengajukan tambahan anggaran pada Pemkot Batu yang masuk di ADD sebesar 2% khusus dalam menangani pengelolahan sampah di desa.
Sedangkan, dari tambahan dana 2% di seluruh pemerintahan desa besaran anggaran yang disetujui bervariasi jumlah nominal yang diterima oleh masing-masing desa. Dan bisa dirata-rata dari 19 desa minimal sekira 500 jutaan per desanya. Dana tersebut sudah masuk di hampir seluruh Pemdes di masing-masing kode rekening desanya.

Foto: Tempat Pengelolahan Sampah Desa Tulungrejo di dusun Junggo Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Skema anggaran itu jelas masuk dalam APBDes di 19 desa, untuk menunjang pengadaan sarana dan prasarana dalam pembangunan TPS3R di tiap desa. Kegunaan pengadaan pembangunan tempat pengelolaan sampah, penyediaan mesin insenerator, kendaraan operasional,dan gaji tenaga pengelolahan sampah,”kata Kades Tulungrejo Suliono, Jum’at (15/3/24).
“Pengelolahan sampah di semua desa di kota Batu, memang sesuai instruksi Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai, penanganan sampah diseluruh desa, harus dikelola yang sesuai kapasitas ataupun dengan maksimal dan sungguh-sungguh. Di inginkan di setiap desa atau kelurahan di upayakan satu desa ada satu TPS3R. Jika pembangunan TPS3R di tiap desa ada, maka akan mudah mengkafer kebutuhan pembangunan ataupun pengelolaan anggaranya terpusat di kantor desa,”tambah Suliono
Pada intinya proses pembangunan TPS3R di seluruh desa, pertama kali yang harus dilakukan adalah lahan untuk pembangunan gudang pilah pilih sampah yang dibangun di atas tanah milik tanah kas desa (TKD). Persiapan perencanaan gambar dan RAB pembangunan TPS3R sesuai kekuatan anggaran yang ada. Hal ini yang jadi dasar pertanggungjawaban pemanfaatan anggaran yang digunakan untuk pengadaan TPS3R harus sesuai ketika ada pertanyaan dari APH.
“Untuk wilayah desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu terkait penanganan sampah sebenarnya sudah jauh hari sekira tahun 2017 masalah sampah sudah memiliki bank sampah sendiri. Karena yang dipilah pilih oleh kelompok masyarakat yang bisa menambah inkam. Dari program bank sampah desa Tulungrejo cukup sukses sebelum ada terjadi penutupan TPA Tlekung,”ujar Suliono.
Berlanjut, Pemkot Batu berdasarkan intruksi Pj. Walikota Aries Agung Paewai, seluruh desa secepatnya membangun TPS3R bertujuan untuk menangani sampah agar bisa dikelola dengan tambahan anggaran 2% yang sudah masuk di rekening desa masing-masing di tahun anggaran 2023.
“Di wilayah desa Tulungrejo saat ini, memang dalam penanganan sampah paska di tutupnya TPA Tlekung, masih proses akan membangun di TPS3R di wilayah dusun Junggo. Memang persiapan tanah sudah siap, tinggal pengadaan sarprasnya saja yang harus sesuai dengan kekuatan anggaran yang sudah diplotingnya,”tegas dia.
Dikesempatan yang sama, menurut Ngatemin selaku tenaga pengelola sampah di dusun Junggo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, pengumpulan sampah di lokasi yang dia kumpulkan bersama rekan kerjanya dari dusun Junggo,Tulungrejo, Wonorejo yang setiap harinya sampah itu terkumpul bisa mencapai 12 ton selama satu minggunya,” terang Ngatemin.
Ditambahkan, untuk jadwal pengambilan sampah yang ada di tiga dusun itu, mulai pukul 6.30 WIB – 15.00 WIB. Itupun pengambilanya tiga kali tarik karena armada untuk angkut sampah di Desa Tulungrejo hanya ada satu unit mobil jenis picup L. 300. Sedangkan di tempat pilah pilih sampah di lokasi TKD dusun Junggo dikerjakan sebanyak 11 orang. Sedangkan para tenaga pilah pilih itu mendapatkan upah sebesar Rp. 2 juta/Orang setiap bulanya,”pungkas Ngatemin.
Pewarta : ( Wanto)