Home / Artikel / BERITA UTAMA / DAERAH / HUKRIM / INVESTIGASI / KESEHATAN / NEWS / Tag / TNI-POLRI / Uncategorized

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:18 WIB

Diduga Masih Berkeliaran, Kuasa Hukum Soroti Lambannya Penanganan Kasus KDRT di Tangerang

Diduga Masih Berkeliaran, Kuasa Hukum Soroti Lambannya Penanganan Kasus KDRT di Tangerang

Diduga Masih Berkeliaran, Kuasa Hukum Soroti Lambannya Penanganan Kasus KDRT di Tangerang

‎TANGERANG – Penanganan kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan publik. Seorang perempuan berinisial D, warga Perumahan Triraksa Village 1, Kecamatan Tigaraksa, melaporkan dugaan kekerasan fisik dan psikis yang dialaminya, yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri.

‎Laporan dugaan KDRT tersebut telah masuk ke Polresta Tangerang sejak 17 April 2025. Namun hingga awal Juli 2025, pihak terlapor disebut masih bebas berkeliaran, yang memicu kekhawatiran dan tekanan psikologis bagi korban.

‎Kuasa hukum korban, Andi Akbar, SH, menyayangkan lambannya penanganan oleh pihak berwenang. Ia menyebut, hingga lebih dari dua bulan pasca-laporan dibuat, belum ada tindakan hukum yang signifikan terhadap terlapor.

‎“Sudah lebih dari dua bulan sejak laporan diterima, namun belum ada penahanan atau penetapan tersangka. Ironisnya, terlapor bahkan sempat kembali menemui korban, yang menimbulkan tekanan dan rasa takut,” ujar Andi kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).

‎Dalam laporan polisi dengan nomor TBL/B/372/IV/2025/SPKT, peristiwa KDRT tersebut disebut terjadi pada 16 April 2025 sekitar pukul 09.00 WIB. Korban mengaku mengalami kekerasan fisik dan psikis, termasuk dijambak, dibentak, dan diseret oleh suaminya, setelah ia diketahui berkomunikasi dengan keluarganya melalui ponsel. Bahkan, korban menyatakan sempat dikunci di dalam rumah sebelum berhasil keluar saat terlapor meninggalkan lokasi.

‎Andi menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi korban, terutama dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga yang memiliki dampak psikologis mendalam.

‎“Kami memahami bahwa proses hukum membutuhkan pembuktian, tetapi jangan sampai korban dibiarkan dalam ketidakpastian. Laporan sudah masuk, ada bukti kekerasan, dan korban membutuhkan perlindungan yang konkret,” tegasnya.

‎Sementara itu, saat dikonfirmasi wartawan, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Tangerang menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan saat ini menunggu hasil visum sebagai bagian dari proses pembuktian.

‎“Siap bang, kita nunggu hasil visum ya bang,” tulis salah satu petugas PPA Polresta Tangerang melalui pesan WhatsApp, Rabu (5/7/2025).

‎Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polresta Tangerang belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan lebih lanjut. (red)

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Kunjungi Siswa Dikko Marinir Angkatan 172, Dankodiklatal Tanamkan Kebanggaan Jadi Prajurit Marinir

BERITA UTAMA

Komandan Batalyon Infanteri 3 Marinir Lepas Perwira Terbaiknya

Artikel

AKHIRNYA, TUMPUKAN SAMPAH YANG DISOAL DI KALIANGET TIMUR, DIRESPON BAIK OLEH DLH KAB. SUMENEP

Artikel

Korem 022 PT ke 62, Kodim 0208/AS Mengikuti Kegiatan Fun Bike Di Deli Serdang.

Uncategorized

Bhabinkamtibmas melaksanakan Sosialisasikan Program UMKM kepada pengusaha

BERITA UTAMA

Ketum AMI ; Mendukung dan Mengapresiasi Kinerja KPK Membongkar Kasus Korupsi Dana Hibah Prov Jatim

Uncategorized

Bupati Dan Wakil Bupati Sampang Buka Kejurprov Road Race Jatim Final 2023 Bupati Cup

Artikel

Bhabinkamtibmas Food Estate Desa Sanggang Polsek Pandih Batu Bripka Oktobery Sambangi warga binaan