KOTA BATU, TargetNews.id – Terkait pelayanan informasi publik di Dinas Komunikasi Informatika kota Batu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kepada kalayak publik di era digitalisasi saat ini dituntut benar-benar profesional dan proposional apa yang menjadi kebutuhan masyarakat agar supaya mengetahui,melihat,membaca,mempelajari, berlangsungnya terkait penyelenggaraan Pemerintahan Kota Batu.
Karena pada program pembangunan insfrastruktur, Pwrijinan, Pendidikan,Kesehatan,Sosial, Kesejahteraan, Pariwisata, Perekonomian, serta program-program lainya, dari Diskominfo Batu masih kurangnya informasi secara detail pada masyarakat Batu. Yang hanya sering ditampilkan pada aplikasi Diskominfo didominasi acara-acara atau program serimonial masih kurang mengena sasaranya. Seharusnya Diskominfo, menyajikan terkait perkembanganan pembangunan insfrastruktur, Perda-Perda, Pelayanan Perijinan dan lain-lain, yang imbrionya memberikan edukasi peningkatan sdm pada masyarakat di kota wisata ini dan tidak buta informasi.
Dari program-program Pemerintah kota Batu yang sudah menjadi rancangan dan sudah masuk tahapan pelaksanaan pekerjaan tetap, harusnya Diskominfo Batu, melakukan terobosan baru, inovasi sesuai kebutuhan masyarakat dalam pelayanan publik sesuai dinamika sekarang. Jika hal ini, masih menyajikan seputaran program yang sifatnya tidak ada dampak positif atau kurang menguntungkan masyarakat, akan menjadi tanggung jawab moral yang besar di Diskominfo maupun Bapelitbagda sebagai kordinatornya,”kata Maryunani mantan salah satu pelaku sejarah terbentuknya kota Batu Kamis (6/7/23) siang.
Menelaah dari nara sumber tersebut, Kepala Dianas Diskominfo Batu Onny Ardianto,S.Sos.MM, mengatakan,” Terkait dari sisi informasi itulah Diskominfo selalu melakuan bidang data untuk sportistik kolaborasi bersama SKPD, berupaya melayani melalui aplikasi berbasis website andraoit. Karena sesuai anjuran dari Presiden RI, Joko Widodo diterusakan oleh Menpan, jika menyajikan informasi pada publik bersifat simpel atau mudah difahami dan tidak membingungkan masyarakat. Dan perlu diketahui oleh publik, bahwa aplikasi dari Kominfo Pusat terdapat ada 27 ribu aplikasi yang harus diketahui dan bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Indonesia,” ucapnya, ketika diinvestigasi Media Targetnews.id, Rabu (6/7/23).
Dari keterbatasan anggaran yang terpaut hanya 19 miliar tahun 2023 ini, itupun hanya untuk biaya operasional seperti gaji karyawan yang Non PNS berjumlah 175 orang belum kebutuhan yang lainya. Padahal untuk melayani aplikasi di Diskominfo jumlah aplikasinya ada ribuan dari Kominfo pusat, merupakan tuntutan di Era keterbukaan dan digitalisasi ini. Maka untuk itu, Pemerintah kota Batu melalui Diskominfo sudah memiliki 8 titik untuk masyarakat bisa masuk dalam aplikasi itu. Karena ada 375 ribu pengguna Facebook yang aktif saat ini dari jumlah penduduk kota Batu hanya 217 ribu jiwa.
“Diterangkan oleh Onny, yang dimaksud berkolaborasi bersama SKPD, DPRD, instansi atau Lembaga yang lainya, Diskominfo Batu ada media Analitik ( penyajian berita atau informasi tentang apa yang menjadi trending topik hari ini) semisal berita penangan stanting, pembangunan infrastruktur, perijinan, atau yang lainya. Sedangkan bagi masyarakat yang akan masukan perijinan apapun itu bentuknya cukup melalui aplikasi online single submission (OSS) adalah perijinan berusaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas nama menteri,Pimpinan Lembaga,Gubernur,Bupati/Walikota pada pelaku usaha melalui sistim elektronik yang terintregasi,”ujar Onny.
Kami Diskominfo kota Batu, sudah melakukan kolaborasi memberikan edukasi pada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ada di Pemerintah desa maupun Kelurahan. Dan hasil karya pemuda atau karang taruna itu, sangat bagus dan penuh kreasi mutu kwalitas hasil siaran dari tv Desa maupun hasil redaksinya. Dan hal itu dilakukan tidak ada biaya dari Diskomi fo Batu, mungkin mereka dibiayai intel Pemerintah desanya. Maka Hal ini perlu lagi dukungan dari internal Pemdes dan dinas terkait agar inovasi pemuda desa itu,bisa menjadi bagian turut serta berkontribusi pada wilayah desanya hingga perkotaan.
“Terkait hal laporan keberadaan Vidiotron sebagai informasi langsung yang bisa ditonyon oleh kalayak umum, Onny mengakuinya, bahwa memang kondisi fisik vidioyron yang ada di titik wilayah Pendem, Pandanrejo, Songgokerto,Pasar Batu, dan Alun-Alun Batu yang mulai dioperasionalkan sekira tahun 2012 silam dan saat ini sudah menginjak 11 tahun lamanya. Itu ungkap,Onny, dan sampai saat ini Diskominfo sudah melakukan upaya perbaikan. Namun faktor alat elektronik itu logis ada masa penggunaan dan keterbatasan usia maksimal, faktornya alam musim hujan, masa penggunaan elektronik/kumputernya.
“Dan jika hal itu kita paksakan dilakukan overholl, biayanya cukup tinggi hampir kisaran 1 miliyar/unit Vidiotron. Dan persoalan rusaknya Vidiotron di 4 titik yang mati alias rusak dan 1 unit masih ready di titik Alu-Alun Batu. Diskominfo sampai saat ini belum melakukan pengajuan anggaran perbaikan kepada Pemerintah kota Batu. Jika hal ini serasa dimungkinkan dan ada kesiapan anggaran dari Pemerintah Batu, maka pihak Diskominfo akan senang hati untuk dengan mudah menanyangkan apa yang dimaksud oleh Narasumber Targetnews.id diatas.
Harapan kami, selaku pelayan publik bidang publikasi melalui aplikasi dan sigitalisasi website adroid, akan bisa dipergunakan dengan mudah oleh masyarakat kota Batu untuk menunjang kebutuhan informasi yang akurat dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari program-program Pemerintah kota Batu yang disampaikan pada kalayak umum,” singkat Onny. (Wan)