KOTA BATU, TargetNews.id – Pelaksanaan pelatihan dan sosialisasi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup,bekerjasama dengan DPRD Fraksi Golkar Bambang Sumarto.S.Sos,selaku penerima hak program pokir dewan diakhir tahun anggaran 2023. Acara tersebut dihadiri langsung anggota DPRD Bambang Sumarto, Kadis DLH Batu diwakili oleh Kabid Gatot Susanto,narasumber TPS3R dari Pasuruan serta undangan warga khusus Kecamatan Junrejo sejumlah 500 orang. Program sosialisasi yang dilaksanakan di Hotel Singhasari Resort Kecamatan Junrejo Kota Batu,Kamis (30/11/23) siang.
“Dengan hadirnya masyarakat Junrejo sangat antusias mencapai 90% dalam mengikuti sosialisasi bimtek pengelolaan sampah paska ditutupnya TPA Tlekung. Maka untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah yang ada diwilayah Kecamatan Junrejo, dengan sosialisasi ini,akan ada solusi baik penanganan pengelolaan sampah serta dampak nilai positif dan ekonomis bagi lingkungan dan masyarakat Kecamatan Junrejo kota Batu,”kata Bambang Sumarto anggota DPRD Fraksi Golkar,ketika dikonfirmasi langsung Media Targetnews.id.
Lanjutan program pelatihan pengelolaan sampah pada masyarakat Kecamatan Junrejo ini sudah dilakukan kedua kalinya ditempat yang sama,”jelas Bambang Sumarto.Alhamdulilah masyarakat tetap antusias masih bisa hadir sebanyak 500 peserta dalam pelatihan pengelolaan sampah yang saya lakukan bersama dinas DLH Batu. Untuk itu,program ini tidak terhenti pada pelatihan tehnis saja, melainkan ada lanjutan melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang sudah terbentuk dimasing-masing desa.
“Dari KSM dimasing-masing desa yang sudah dibentuk ada enam desa dan satu kelurahan terdiri,
desaTlekung,Junrejo,Mojorejo,Pendem,Torongrejo,Beji serta kelurahan Dadaprejo. Kehadiran warga tersebut, bertujuan mengikuti pelatihan pengelolaan sampah yang digelar kedua kalinya.
Program pelatihan itu tidak berhenti disini saja, Juga ada lanjutan langsung melakukan pilah dan pilih sampah,
sesuai materi yang disampaikan oleh tim ahli TPS3R dari wilayah Pasuruan. Agar tujuanya sampah ini bisa bermanfaat menjadikan inkam pada masyarakat,”ujar Bambang Sumarto, yang mencalegkan lagi dari Partai Golkar di dapil Kecamatan Junrejo Batu.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batu Aris Setiawan,yang diwakili oleh Kabid Gatot Susanto mengatakan,
dari program pelatihan pengelolaan sampah yang di ikuti sejumlah 500 orang ini khusus di wilayah Kecamatan Junrejo. Dari maksimalnya peserta itu, kami dari dinas DLH Batu,merasa terbantu dan terdukung dengan adanya pelatihan pengelolaan sampah dari pokir anggota DPRD Bambang Sumarto,sesuai tugas dan fungsinya.
“Paska ditutupnya TPA Tlekung beberapa bulan yang lalu, maka kita menuju pola baru untuk cara pengelolaan sampah. Harapanya sampah mulai dari hulu sampai hilir agar semaksimal mungkin pilih dan pilah sampah dimulai dari rumah masing-masing.Hal tersebut merupakan sosialisasi yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat”urai Gatot Susanto.
Dari cara pilah pilih sampah dari rumah akan menuai dampak positif dan juga ada nilai ekonomisnya. Maka para peserta pelatihan pengelolaan sampah yang kita gelar ini,terang Gatot Susanto, akan menambah ilmu masyarakat utamanya para KSM,Pondok pesantren,pelaku usaha,dunia pendidikan. Program ini selalu kita lakukan melalui edukasi. Bagaimana cara pilih sampah secara maksimal, karena pilah sampah itu ada jenis sampah organik dan an organik.
“Karena tambah Gatot Susanto, sampah Organik ini ada nilai manfaat yang tinggi bisa untuk pupuk kompos juga eko ezim dan seterusnya. Apalagi saat ini lagi ada pengembangan budidaya magot. Kalau untuk an Organiknya bisa masuk sektor bank sampah pada pengepul menambah nilai ekonomi bagi masyarakat bagi pemilah sampah,”tuturnya.
Faktanya dilapangan sampah itu ada sifat dan simpel ada sampah basah dan sampah kering,seperti terdapat kertas plastik dan botol bisa dilakukan daur ulang bisa diproduksi ulang seperti sabun dan lainya. Contoh yang semula sabun itu beli,dengan hasil pengelolaan limbah sampah sesuai metode,maka sabun bisa produksi sendiri. Maka dengan sistim itu keuntunganya menghemat pengeluaran anggaran kebutuhan.
“Harapanya kota Batu terbebas dari permasalahan sampah dimulai dari tingkat rumah masing-masing. Dan langsung ditindak lanjuti ditingkat desa karena sudah dibentuk KSM dengan sistim TPS3R. Dengan target sampah bisa habis di setiap desa. Akan tetapi,jelas Gatot Susanto, masalah residonya bisa dikafer ke TPA Tlekung,”ucapnya.
Mudah-mudahan TPA Tlekung dengan waktu dekat nanti bisa dibuka kembali, karena saat ini dilokasi tersebut masih dilakukan pelaksanaan pembangunan sarprasnya. Ketika sudah siap,maka TPA Tlekung akan bisa menerima resido yang ada di tiap-tiap lingkungan kurang lebih 20%.Selanjutnya, ujar Gatot Susanto, resido bisa dikirimkan di TPA Tlekung untuk dilakukan pemusnahan. Maka dengan metode dan kondisi yang sudah siap,masalah sampah kota Batu akan bisa teratasi.
“Perlu di ingat, karena kota Batu merupakan kota wisata, maka harus bebas dari sampah dan bersih sesuai program yang dilakukan oleh DLH Batu. Persoalan sampah memerlukan kepedulian semua unsur dan masyarkat Batu. Terpenting pilah dan pilih sampah dimulai dari rumah masing-masing dengan niatan dan hati yang tulus. Maka lingkungan pedesaan hingga perkotaan akan bisa terbebas dari problem sampah,”singkat Gatot Susanto.
Pewarta : (Wanto)
Foto: Tengah Anggota DPRD Fraksi Golkar Bambang Sumarto, Dan Sekretaris DLH Batu Suparman, foto bersama peserta pelatihan sosialisasi pengelolaan sampah
