KOTA BATU, Targetnews.id – Pelaksanaan Reses/ jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Anggota DPR RI Hasanudin Wahid (Gus Udin) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari daerah pemilihan Malang Raya. Jaring aspirasi khusus di wilayah Kota Batu yang dilakukan di Hall Rom Ciptaningati,Sabtu (18/11/23) sore. Acara reses itu, dihadiri pula Wakil Ketua I DPRD Batu Nurochman, Anggota Didik Subianto, Sudiono,dan konstituen sekira 100 orang, tak ketinggalan hadir para Caleg PKB turut mengikuti jalanya reses yang dilakukan oleh Hasan Udin Wahid sekaligus menjabat struktural partai diposisi Sekjen PKB Pusat.
“Jaring aspirasi masyarakat yang dilaksanakan oleh Sekjen PKB, merupakan kegiatan yang sesuai visi misi aspirasi tentang keumatan. Karena menurut Hasanudin Wahid, PKB itu konsepnya agar bisa berdaya dan memberdayakan juga memberikan kemanfaatan sebaik mungkin kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan hasil dari upaya PKB agar bisa mengangkat juga menumbuh kembangkan perekonomian dan kesejahteraan umat,”kata Hasan Udin Wahid, pada media Targetnews.id.
Disisi lain, para konstituen muncul aspirasi agar supaya PKB di Tahun 2024 nanti pada pemilihan umum (Pemilu) bisa memenangkan pasangan pemilihan Presiden dari Capres Anis Baswedan yang berpasangan dengan Muhamin Iskandar di singkat (AMIN). Selanjutnya, ketika turba ke masyarakat, juga ada keluhan para petani kota Batu adanya masalah pupuk yang dirasa agak sulit atau sering mengalami keterlambatan distribusi pupuknya.
“Jika memasuki musim penghujan saat ini, para petani di wilayah kota Batu yang jadi persoalan adalah masalah pupuk. Maka hal ini akan dikonsultasikan kepada Kementerian Pertanian dan DPR RI pada Komisi IV, dan akan kami usulkan secepat mungkin, agar persoalan pupuk ini bisa cepat ditangani, supaya para petani tidak mengalami kesulitan dalam proses produksi pertanianya,”jelas Gus Udin.
Karena kota Batu merupakan kota pariwisata, harus melakukan perimbangan pada sektor atau potensi-potensi yang ada. Maka, ucap anggota DPR RI Fraksi PKB ini, Kota Batu merupakan daerah subur pertanianya dan berhawa sejuk. Pemkot Batu harus melakukan perimbangan antara produksi pariwisata dan produksi pertanian tetap menjadi skala prioritas yabg dipertahankan dan ditingkan.
“Disinggung pula oleh Gus Udin panggilan akrabnya sehari-hari, bahwa, di Kota Batu ini banyak anggota DPRD yang asli dari anak seorang petani. Seperti halnya ada Pak Nurochman, Didik Subianto, Sudiono, pasti teman-teman ini bisa merasakan kelukesah apa yang dibutuhkan oleh petani. Maka melewati teman DPRD yang ada di kota Batu agar bisa diperjuangkan agar mudah dan harga murah terkait penyediaan pupuk,”singkatnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Batu Fraksi PKB Nurochman mengatakan, dengan kehadiran Gus Udin dalam menyapa masyarakat Batu sekaligus dalam melaksanakan reses. Kegiatan itu merupakan kewajibanya sebagai wakil rakyat yang ada di wilayah Malang Raya, syukur alhamdulilah beliau (Hasan Udin Wahid)bisa hadir khusus di Kota Batu.
“Kehadiran itu dikemas sekalian dengan silahturochim dengan para Kiyayi beserta tokoh masyarakat, dan Gus Udin menyampaikan kegiatan apapun yang sudah dilakukan pada dapilnya selama menjabat sebagai anggota DPR RI. Kami sangat terimakasih,karena respon dari masyarakat sangat antusias apa yang sudah dilakukan oleh (Cak Udin)panggilan keakrapanya,”terang Ketua DPC PKB Kota Batu.
Seperti bentuk keseriusan kepedulian Gus Wahid pada masyarakat Batu uang khususnya para petani, tadi sebelum acara di Ciptaningati, terlebih dulu Gus Udin, turun ke kelompok tani Batu memberikan bantuan langsung alat mesin pertanian (Alsintan) seperti mesin kultivator dan mesin lompa air kepada 12 Kelompok Tani yang ada di Kota Batu. Dan persoalan pupuk itu maka harus ada solusi memotong mata rantai distribusinya,untuk dilakukan intervensi kebijakan, karena terkait pupuk subsidi merupakan kewenenganya adalah dari Pemerintah Pusat.
“Untuk solusi lain kedepanya yang ditawarkan,ujar Nurochman, Pemerintah melalui kelompok tani atau gabungan kelompok tani bisa menjadi salah satu unsur distributor pupuk untuk di daerah.Sehingga tidak akan ada lagi monopoli terhadap distribusi pupuk maupun juga dari produksi pupuk. Akhirnya para petani akan lebih mudah kebutuhan pupuk,langsung mengetahui dari berapa jumlah yang dibutuhkan dalam waktu satu kali musim tanam ,”ujar Nurochman.
Menurut komoditasnya tanaman para petani di kota Batu yang sesuai dengan tanaman hanya ada dua jenis, sedangkan yang lain bukan tanaman sayur dan buah-buahan. Jadi persoalan pupuk subsidi itu, peran aktif DPR RI harus memberikan intervensi kepada Kementerian Pertanian,bahwa kondisi dilapangan itu tidak seperti yang diketahui oleh menteri. Sehingga,ketika DPR RI melakukan turba kelapangan langsung akan tahu sendiri keberadaan pupuk subsidi dilapanganya.
“Hanya keseriusan dan komitmen Pemerintah saja terkait pupuk itu, sebab, mayoritas penduduk Indonesia ini adalah masih di dunia pertanian. Solusinya,ungkap Nurochman,maka kebijakan yang proposional yang berpihakan pada para petani.
Pewarta : (Wanto)

Foto: Anggota DPR RI Dapil Malang Raya, Hasanuddin Wahid (Gus Udin)