Manggarai Barat, Senin, 29 Mei 2023 Dalam upaya untuk mendorong pertanian organik dan pengurangan penggunaan pupuk kimia serta pestisida, Pjs Danramil 1612-06/Lembor, Pelda Bonefansius Leksi, bersama-sama dengan Bapa Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr, dan Bapak Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi SE, mengikuti kegiatan panen padi secara simbolis di Desa Daleng, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam kegiatan ini, panen padi dilakukan dengan menerapkan pola pertanian organik yang menggunakan ramuan Jadam, Eco Enzyme, dan Biosaka. Ramuan-ramuan ini memiliki manfaat dalam memperbaiki sel-sel tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia serta pestisida. Selain itu, penggunaan ramuan-ramuan ini juga diketahui dapat meningkatkan jumlah produksi padi.
Pjs Danramil 1612-06/Lembor, Pelda Bonefansius Leksi, menyatakan, “Kami sangat bangga dapat ikut serta dalam kegiatan panen padi organik ini. Penggunaan ramuan Jadam, Eco Enzyme, dan Biosaka merupakan langkah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami berharap metode ini dapat diadopsi oleh petani lainnya untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan meningkatkan produktivitas tanaman secara alami.”
Selain itu, dalam sambutan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi SE menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pengembangan padi organik yang dilakukan oleh gereja keuskupan Ruteng. Beliau menyatakan, “Hari ini merupakan momen yang bersejarah, karena kita telah mendeklarasikan padi organik. Ini adalah tugas kita bersama untuk meningkatkan sektor pertanian. Saya sangat berterima kasih dan bersyukur karena gereja keuskupan Ruteng telah menjadi garda terdepan dalam mengembangkan padi organik dengan menggunakan ramuan Jadam, Eco Enzyme, dan Biosaka.”
Deklarasi panen padi organik ini menjadi tonggak penting dalam menggalang kesadaran akan pentingnya pertanian organik dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Selain itu, diharapkan juga dapat mendorong petani lainnya untuk mengadopsi metode pertanian organik yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan hasil produksi.
Dengan melibatkan berbagai pihak, seperti TNI, gereja keuskupan, dan pemerintah daerah, kerjasama yang erat dan sinergi dalam pengembangan pertanian organik semakin diperkuat. Harapannya, kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi petani, lingkungan, dan masyarakat secara keseluruhan