Home / Artikel / BERITA UTAMA / DAERAH / Home / HUKRIM

Minggu, 17 September 2023 - 03:01 WIB

Harga Beras Melambung, Negara Alami Kemunduran Bidang Pangan

 

Jakarta – Harga beras di pasaran melambung. Kondisi ini merupakan kondisi terburuk dan record kenaikan harga beras. Akibat kenaikan ini, pedagang pun kelimpungan, dan sulit mendapatkan beras. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan dapat membuat Indonesia masuk dalam fase darurat beras nasional.

Akademisi Dr. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn mengatakan, terkait impor beras yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan, menunjukkan negara mengalami kemunduran di bidang pangan, terutama beras. Artinya, program ketahanan pangan gagal total.

“ Setelah rakyat menjerit dan pedagang beras mengalami kesulitan mendapatkan pasokan beras, akhirnya pemerintah mengguyur bantuan beras kepada masyarakat, hal ini baik yang dilakukan pemerintah tetapi kesalahan program ketahanan pangan food estate yang gagal tidaklah harus dibiarkan, ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan wakil rakyat,” kata Suriyanto, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga  Satlantas Polres Pulang Pisau Sosialisasi Penggunaan Helm dengan Benar

Suriyanto menyebut, program cetak sawah yang selama ini digaungkan presiden, tidak efektif dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia masih kekurangan pasokan komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Karena itu, cara ekstensifikasi lahan tidak akan berkontribusi signifikan pada pemenuhan kebutuhan domestik yang meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.

Suriyanto mengatakan lahan memang menjadi masalah besar di sektor pertanian Indonesia. Sebab, banyak lahan pertanian yang telah dikonversi untuk pengembangan industri, infrastruktur dan lainnya.

Menurut Suriyanto, program cetak sawah tidak signifikan pengaruhnya terhadap penghasilan beras sebagai bahan pokok rakyat, padahal jika anggaran-anggaran yang menguap di buat untuk pengembangan secara tehnologi dalam penanaman padi hingga panen dan diolah hingga menjadi beras, lahan di pulau Jawa dan Sumatra juga sudah cukup.

Baca juga  Polsek Kahayan Tengah Himbau Masyarakat agar Tertib Berlalulintas

“ Proyek mencetak lahan sawah baru tidak tepat untuk mengatasi krisis pangan saat ini. Jika dilakukan secara tergesa-gesa, proyek pencetakan lahan sawah baru yang memakan modal besar ini malah menimbulkan risiko gagal panen yang merugikan petani dan risiko kerusakan lingkungan yang lebih besar,” ungkap dosen perguruan tinggi swasta di Jakarta ini.

“ Kita tilik penanaman padi di Thailand, Vietnam dan negara-negara penghasil beras lain nya mereka benar-benar di dukung penuh oleh para ahli dan penyuluh yang sesuai bidang serta teknologi yang sangat baik. Ketimbang buang uang negara dan tidak berhasil sebaiknya pemerintah peka untuk memanfaatkan lahan pertanian padi yang ada,” pungkasnya. Fauzi

Share :

Baca Juga

Artikel

Cegah Pungli, ini yang di lakukan Bhabinkamtibmas Polsek Maliku

Artikel

Plh Danramil 08/Alian Bersama Pemdes Seliling Gelar Rapat Pengadaan Barang dan Jasa

Artikel

Penegakan Perda Belum Optimal, Satpol PP Brebes Bentuk PPNS

Artikel

Tiga Pilar Desa Kendalbulur Tulungagung Raih Juara 1 Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023

BERITA UTAMA

TINGKATKAN KEMAMPUAN, KOMPI PEMELIHARAAN YON BEKPAL 3 MAR PRAKTEK KENDARAAN BENGKEL

BERITA UTAMA

Sat Polairud Polres Kendal Patroli Wilayah Pesisir dan Berikan Rasa Aman Bagi Wisatawan Pantai

BERITA UTAMA

GELAR ACARA RESEPSI, SITI MARYAM DAN SALMAN ALFARIS KEMBALI KENAKAN PAKAIAN PENGANTIN JAWA

BERITA UTAMA

Hadiri Syukuran HUT ke-78 Corps Zeni, Kasad Minta Zeni AD Pastikan Infrastruktur Pertahanan Kokoh