TARGETNEWS.ID Menghadapi Tahun Politik Era Digitalisasi menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, saat ini sedang menghadapi tantangan berat bagi para Lembaga Survei melawan Media Sosial (Medsos). Percaya atau tidak, kekuatan Publis kini telah dikuasai kaum Netizen.
Kondisi Era digitalisasi inilah yang menjadi momok bagi para lembaga survei yang dulu-dulunya sangat jumawah memainkan ladang Pilkada, Pemilu hingga Pemilihan Presiden.
Tak bisa dipungkiri, Media Sosial (Medsos) saat ini menjadi barometer kekuatan publikasi yang dianut masa dunia maya, dan yang menjadi ujung tombak kaum modern adalah para netizen. Sebab sebuah dunia baru ini lagi digandrungi diantaranya adalah aplikasi Facebook, Twitter, IG, Tiktok laman Halo dan Quora.com yang memiliki jutaan penganut besar dan berpengaruh terhadap perjalanan politik saat ini.
Para lembaga survei yang awalnya menjadi langganan media maenstreem laris menayangkan survei, selanjutnya diambil alih oleh Medsos.
Bahkan pertaruhan elektabilitas baik partai maupun capres yang dirilis media juga ramai-ramai tayang di medsos, yang tak kalah gencarnya berbagai aplikasi Medsos pun merilis survei secara real, sebab Netizen bisa langsung Klik muncul nilai presentasi kekuatan capres, meskipun tidak menggunakan sampel dan multistage random sampling terhadap responden, bahkan tak mengenal istilah Margin of error.
Meskipun hasil survei versi Medsos tersebut tidak berijin, bahkan tidak diakui pemerintah, paling tidak saat ini sedang digandrungi oleh masa Netizen