Home / Uncategorized

Jumat, 15 November 2024 - 23:23 WIB

Kebijakan PIK 2 Sebagai PSN Menuai Kontroversi: Ancaman Ketimpangan Sosial dan Hilangnya Mata Pencaharian

Kebijakan PIK 2 Sebagai PSN Menuai Kontroversi: Ancaman Ketimpangan Sosial dan Hilangnya Mata Pencaharian

Kebijakan PIK 2 Sebagai PSN Menuai Kontroversi: Ancaman Ketimpangan Sosial dan Hilangnya Mata Pencaharian

 

Penetapan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah membawa dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat di sekitar kawasan pengembangan tersebut. Kelompok-kelompok yang bergantung pada hasil laut, seperti nelayan, buruh angkut, dan pedagang ikan, merasakan langsung perubahan yang terjadi. Hal serupa juga dialami para petani di sekitar area, yang kehilangan lahan pertanian akibat konversi menjadi kawasan elite.

Dampak Sosial yang Luas
Menurut Supardiono, seorang pengamat sosial, proyek raksasa seperti PIK 2 menciptakan ketimpangan sosial yang tajam antara masyarakat kaya dan miskin. Ia mengingatkan bahwa ketimpangan ini berpotensi memicu konflik sosial, terlebih jika pemerintah hanya berfokus pada nilai investasi tanpa mempertimbangkan dampak bagi masyarakat sekitar.

“Proyek ini memengaruhi keseimbangan sistem masyarakat. Pergeseran budaya dan hilangnya mata pencaharian adalah konsekuensi yang tidak bisa diabaikan. Jika dampak negatif lebih besar daripada positif, pemerintah harus mengevaluasi bahkan mencabut status PSN proyek ini demi keadilan sosial,” ujar Supardiono.

Baca juga  Wujud Kedekatan Dengan Masyarakat, Bhabinkamtibmas Aktif Sambangi Warga Desa Binaanya

Kritik atas Penetapan PSN di Era Jokowi
Muhammad Akhiri, Direktur Eksekutif Lembaga Agraria dan Lingkungan (LAGRIAL), mengkritik penetapan PIK 2 sebagai PSN pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Ia menilai kebijakan tersebut diambil tanpa kajian komprehensif dan terkesan tergesa-gesa, terutama karena keputusan itu diambil menjelang akhir masa jabatan.

Proyek yang berstatus PSN memang mendapatkan berbagai keistimewaan, seperti percepatan pembangunan, kemudahan regulasi, serta jaminan politik. Namun, Muhammad Akhiri menekankan bahwa prioritas utama seharusnya adalah melindungi hak-hak masyarakat kecil dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Baca juga  Personil Sat binmas bersama Regu KRYD, Himbau Masyarakat Tertib Berlalulintas

Tinjauan Ulang di Era Prabowo
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diharapkan meninjau ulang status PSN PIK 2. Akhiri menekankan bahwa pembangunan yang tidak memperhatikan dampak sosial dan lingkungan berpotensi merugikan masyarakat kecil dalam jangka panjang.

“Jangan sampai status PSN hanya menguntungkan pengusaha dan elit politik, sementara rakyat kecil semakin terpinggirkan. Jika hak-hak masyarakat tidak diutamakan, maka sebaiknya keistimewaan PSN PIK 2 dicabut atau proyek ini dihentikan sepenuhnya,” tegasnya.

Kontroversi ini menjadi pengingat bagi pemerintah untuk menyeimbangkan ambisi pembangunan dengan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan lingkungan. Keputusan terkait masa depan PIK 2 akan menjadi ujian bagi komitmen negara terhadap keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Fauzi

Share :

Baca Juga

Artikel

Jalin Silaturahmi dengan Masyarakat, Bhabinkamtibmas Food Estate Melaksanakan Sambang Desa

Uncategorized

Himbau Kamseltibcarlantas, Satlantas Lakukan Penling di Kota Pulang Pisau

Artikel

Polwan Polres Kendal Rayakan HUT ke-76 dengan Bakti Sosial dan Anjangsana

Artikel

Polres Magetan Raih Penghargaan Kinerja Pelaksanaan Anggaran Terbaik Peringkat 2 dari Kemenkeu RI

Uncategorized

Rutinitas Personil Polsek Kahayan Kuala guna cegah terjadinya bahaya tindak kejahatan, Kali ini dengan sasaran Objek Vital dan daerah rawan Kejahatan, guna cipta Sitkamtibmas yang aman terkendali.

Artikel

Polsek Kahayan Kuala lakukan sosialisasi kepada warga terkait telah di bentuknya Tim Satgas Saber Pungli di Wilkum Polres Pulang Pisau.

Uncategorized

Obyek Vital Menjadi Sasaran Patroli Rutin Polsek Kahayan kuala

Artikel

Anggota Kodim 1002/HST Lakukan Pengamanan Lebaran Idul Fitri 1445 H