TARGETNEWS.ID Sahat Maruli Tua Sihite, Kisah Perjuangan Penyadap Karet Jadi Prajurit Keinginan yang tinggi ditambah perjuangan dan doa orang tua, mengantarkan seorang penyadap karet seperti Sahat Maruli Tua Sihite berhasil mewujudkan mimpi dia dan keluarganya menjadi Prajurit TNI AD.
Hal itu disampaikan Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra P, S.T., M.M., dalam rilisnya, Jumat (15/03/2024).
Diungkapkan Kapendam, Rabu (13/3/2023), Sahat Maruli merupakan salah satu dari 116 prajurit TNI AD yang dilantik di Rindam II/Swj dengan pangkat Prajurit Dua (Prada).
“Yang melantik mereka seharusnya Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil, karena beliau ada kegiatan di Jakarta yang urgen maka upacara di Rindam dipimpin Kasdam II/Swj yaitu Brigjen TNI Ruslan Effendy,” tandas dia.
Keberhasilan dari Sahat Maruli, lanjut dia, menginspirasi kita semua bahwa setiap orang bisa mewujudkan mimpinya meski secara ekonomi dapat dikatakan berat.
“Orang tua petani dan ibu rumah tangga, dan untuk bantu keluarga, dia bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain. Sahat membuktikan untuk jadi prajurit tidak harus mengeluarkan biaya yang besar apalagi menyuap,” ujar Sapta tegas.
Saat diwawancarai selesai upacara penutupan pendidikan, Prada Sahat Maruli Sihite tampak bangga duduk disamping kedua orang tuanya.
“Jadi tentara itu cita -cita saya sejak kecil, dan sejak SMA, saya latihan lari, push up dan lain-lain di Yonkav 5 sedangkan untuk psikologi, saya belajar dari You tube, Medsos, perpustakaan di kota ataupun buku-buku,” ujar Sahat Maruli.
Lanjut dikatakan Sahat, sebelum pendidikan di Rindam II/Swj dia pernah bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain dan mendapatkan upah Rp. 80.000,- per hari.
“Saya juga pernah test dan 2 kali gagal yaitu seleksi Bintara TNI AD dan Tamtama TNI AD,” tandas dia.
Masih ditempat yang sama, sang ayah Jasmer Sihite sampaikan bahwa keinginan kuat Anaknya yg Mengantar dia berhasil wujudkan Cita” Dia Lakukan Sendiri Mulai Ambil formulir Maupun Ikut Test..redaksi