Batu, Targetnews.id – Padatnya arus Lalulintas jalan yang menuju kota Wista Batu ketika masuk hari liburan, para wisatawan yang menggunakan Bus atau mini bus selalu mendominasi jalan utama Propinsi mulai masuk pertigaan Pos Polisi Pendem hingga sampai Jln.Raya Ir.Soekarno hingga sampai Jln.Raya Patimura yang berada di wilayah otoritas Kota Batu. Pada jalan tersebut di atas menjadi jalur Lalulintas darat menjadi langganan arus padat merayap,bahkan tidak jarang adanya kemacetan.
Melihat kondisi jalan utama yang menghubungkan Malang Kabupaten/ Kota dan ke Kota wista Batu hingga sampai menuju wilayah Kediri hingga sampai saat ini belum ada perubahan atau pelebaran yang harus dilakukan oleh Dinas PUPR Propinsi Jawa Timur. Karena dengan adanya jalan yang tetap kondisinya seperti ini, serta ditambah lagi dengan jumlah kendaraan semakin banyak,bisa menyumbang kemacetan,serta kondisi jalan itu masih terlalu sempit jika di lihat dari kelas jalan Propinsi,”kata Slamet Warga Beji Kecamatan Junrejo kota Batu,Kamis(8/6/23).
“Ditempat yang terpisah, dengan adanya kondisi jalan yang masih sempit dan padat arus Laluliintasnya,apalagi masuk liburan para Wisatawan yang masuk kota Batu melalui Jln.Raya Ir.Soekarno sangat rawan bisa menimbulkan Lakalantas kondisi jalan sempit dan menanjak. Persoalan ini, masih ditambah lagi adanya aktivitas mobil truk bermuatan pasir yang melakukan parkir ditepian jalan yang arah menikung tajam masuk jalan Propinsi Jatim, tambah Kades Junrejo Andi Faisol Hasan ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp.
“Atas dasar keluhan masyarakat desa Junrejo dan masyarakat desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu, hal persoalan adanya truk pengangkut material pasir yang setiap harinya berhenti di tepian jalan yang berjarak hanya 1 meter dari tepian jalan aspal yang masuk wilayah jalan Propinsi Jatim sudah bertahun-tahun keberadaan truk material pasir itu, belum pernah tersentuh aparat Pemerintah “tandas Kades Andi Faisol.
“Tambah Andi Faisol, dasar keluhan warga desa Junrejo mangkalnya truk material pasir itu, kami sebagai pemangku wilayah Junrejo sudah pernah melakukan teguran secara lisan kepada para pengemudi truk yang tiap harinya parkir disebelah barat Toko Oleh-Oleh Kirangan. Dengan adanya kondisi seperti itu, sangat membahayakan para pengguna jalan umum maupun masyarakat Desa Junrejo dan Masyarakat Mojorejo ketika melintas di jalan tersebut. Namun hingga sampai saat ini, para sopir truk bermuatan pasir itu,tidak pernah menghiraukan alias bandel,”ucap Kades Junrejo.
Dikonfirmasi kembali kepada pihak Kades Mojorejo Rujito, terkait keberadaan truk bermuatan pasir yang sudah bertahun-tahun berparkir di tepian jalan yang padat kendaraan, dan tikungan sempit berada di otoritas Jln.Ir.Soekarno Kota Batu di Jalan Propinsi. Permasalahan ini, menyulut keluhan warga Desa Mojorejo,merasa kurang nyaman dan beresiko sewaktu-sewaktu bisa menimbulkan kecelakaan di tempat parkir tersebut,” jelas Rujito sewaktu dikonfirmasi Targetnews.id.
“Karena keberadaan truk bermuatan pasir yang keseharianya parkir di seberang barat jalan depan kantor Balai Desa Mojorejo yang lama, sangat potensi menimbulkan terjadinya kecelakaan Lalulintas nantinya. Harapan dari masyarakat adanya truk pasir yang berpakir ditempat badan jalan dan tanah irigasi hanya berjarak 1 meter dari kedua sisi itu, harus ada peringatan dan penegasan pada sopir truk. Agar segera dilakukan kordinasi dahulu untuk dicarikan solusinya, supaya para sopir truk itu tidak parkir ditempat itu kembali,”singkat Rujito.
Ditempat yang terpisah, Kasatpol PP kota Batu Bambang Kuncoro, menyampaikan, adanya truk pasir yang berada di jln. Raya Ir.Soekarno persisnya posisi berparkir di badan jalan yang menikung dan sempit, sebagai akses jalan poros Propinsi Jatim. Terkait persoalan itu, saran kami dari Penegak Perda Kota Batu, bilamana ada keluran masyarakat dengan persoalan yang dimaksud, harus kedua Pemerintah Desa Mojorejo dan Pemerintah Desa Junrejo,melaporkan kepada Dinas terkait secara bersurat resmi kedinasannya.
” Ketika sudah laporan resmi bersurat kepada pihak dinas terkait, maka akan ada follow up atau tanggapan dari dinas masalah yang dimaksud. Maka akan ada suatu upaya nantinya,mungkin sementara ditegur secara lisan dan dilanjutkan teguran bersurat, namun, ketika dari teguran tersebut diabaikan. Maka pihak otoritas Dishub bisa melakukan tindakan tegas, mungkin dengan cara ditempat parkiran truk muatan pasir dipasang rambu-rambu larangan parkir,serta dicarikan solusinya.
“Kata Bambang Kuncoro lagi, ketika sudah terpasang rambu larangan parkir di kawasan itu, maka dengan sendirinya para sopir truk akan hengkang dengan sendirinya. Hal semacam ini, juga bisa berimbas positif dizona tersebut akan jadi lebih rapi,aman, nyaman bagi pengguna jalan yang mau berwisata ke kota Batu, juga dampak ketenangan warga kedua desa lebih tenang dan estetika jalan tersebut terlihat asri,”singkat Bambang Kuncoro.(Wn).
