BATANG -Momentum Hari Sumpah Pemuda 2024 menjadi titik balik bagi 11 kelompok geng di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Mereka menggelar prosesi tobat massal dan mengikrarkan pembubaran diri di hadapan aparat keamanan dan masyarakat.
Prosesi yang menyentuh ini digelar di Halaman Pendopo Kabupaten Batang, Senin (28/10/2024) pagi. Acara dihadiri Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, Dandim Batang, jajaran pemda, dan masyarakat setempat.
“Kita tentu harus bersyukur karena hari ini kita merangkul kembali warga Batang, adik-adik ini yang berperilaku menyimpang, memiliki keberanian untuk mengakhiri kebiasaan buruk untuk meraih masa depan,”
kata Kapolres Batang AKBP Nur Cahyo.
Sebanyak 50 anggota dari 11 kelompok geng yang selama ini aktif di Batang mengikuti prosesi tobat massal. Mayoritas dari mereka adalah pelajar SMA yang awalnya hanya ikut-ikutan, namun kemudian terjebak dalam aksi tawuran dan membawa senjata tajam.
“Hari ini kalian sudah berjanji di hadapan Allah SWT dan disaksikan semua peserta apel. Setiap momen pasti ada sisi kebaikan. Tolong setelah ini ajak teman-teman di luar sana yang masih nakal, raihlah masa depan, bertobatlah,” pesan Kapolres.
Salah satu mantan anggota geng membuka suara. Dia mengaku awalnya hanya ikut nongkrong dan main game, tapi kemudian terseret dalam aksi tawuran.
“Awalnya nggak tahu, cuma sekadar nongkrong main game, tapi lama-lama ikut-ikutan karena teman-teman. Tiba-tiba diajak tawuran. Di Subah bahkan ada yang meninggal karena ini, kami benar-benar menyesal,” akunya.
Para mantan anggota geng ini sebelumnya menjalani pembinaan ketat dengan wajib lapor setiap hari ke Polres. Kini, setelah menunjukkan perubahan positif, mereka diizinkan melapor dua kali seminggu.
“Kami sudah berjanji untuk tidak mengulangi, dan kami ingin meninggalkan masa lalu yang gelap,” sesalnya.
Wati, perwakilan IPPNU yang hadir dalam prosesi tersebut menyambut baik langkah tobat massal ini. “Kami sangat senang dan mengapresiasi mereka yang mau sadar. Selama ini anak-anak muda ini selalu membuat kita resah, khususnya ketika mereka tawuran di jalan raya,” ujarnya.
Momentum Sumpah Pemuda kali ini tidak hanya menjadi peringatan nasional, tetapi juga menjadi titik balik bagi para mantan anggota geng di Batang untuk memulai kehidupan baru yang lebih positif. Fauzi