PontianakβTargetNews.id Musyawarah Daerah (Musda) XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat (Kalbar) di Hotel Aston Pontianak, Sabtu (17/5), diwarnai kericuhan dan dinamika politik yang menarik. Sidang pleno sempat dihentikan sementara karena gangguan sekelompok orang tak dikenal yang menerobos arena sidang sekitar pukul 16.00 WIB. Meskipun sempat menimbulkan ketegangan, Humas Musda, Tarjan Sofian, memastikan acara kembali kondusif dan dilanjutkan setelah magrib. Insiden ini, menurut Tarjan, tidak menggagalkan agenda utama Musda.
Sorotan lain tertuju pada pemilihan Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar periode 2025-2028. Ridho Adyt Setiawan menjadi calon tunggal setelah hanya satu berkas pencalonan dikembalikan hingga batas akhir pendaftaran (5/5). Ketua Steering Committee Musda, Febriadi, menjelaskan hal ini sesuai mekanisme yang berlaku.
Menariknya, dukungan terbuka Menteri Koperasi dan UKM RI, Maman Abdurrahman, kepada Arief Rinaldi Norsan, putra Gubernur Kalbar, pada Jumat (16/5), tidak berdampak pada pencalonan. Arief tidak mengembalikan berkas dan absen dari Musda.
Kejadian ini menyoroti dinamika internal HIPMI Kalbar, di mana kehadiran calon tunggal dan insiden kericuhan menjadi bumbu tersendiri dalam perhelatan pemilihan kepemimpinan organisasi pengusaha muda ini. Meskipun demikian, Musda tetap berjalan dengan tema “Transformasi Kepemimpinan Pengusaha Muda Menuju Pengusaha Tangguh, Kolaboratif dan Kompetitif,” menunjukkan komitmen HIPMI Kalbar untuk membangun iklim usaha yang lebih baik di Kalimantan Barat. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga kondusivitas dan sportivitas dalam setiap proses demokrasi internal organisasi.(reni)