KOTA BATU, Targetnews.id – Tim Pemenangan Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Batu No.3 Kris Dayanti dan Kresna Dewanta Phrosakh ( KRIDA ) gelar konsolidasi bersama dengan para petani bunga yang berada di wilayah Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Konsolidasi bertema “Sowan Santun” menyerap aspirasi pada masyarakat Batu, digelar di lokasi Cafe Kalai Watu pada, Selasa (12/11/24) malam.
Pada konsolidasi ini di hadiri oleh calon Wakil Walikota Batu Krisna Dewanata Phrosakh , Sekretaris Partai Nasdem Kota Batu, Faris Nuri Antonio beserta ratusan peserta, untuk konsolidasi dalam menyerap aspirasi pada petani bunga. Kesempatan itu Calon Wakil Walikota Batu Krisna Dewanata tidak bisa di dampingi oleh calon Walikota Batu Kris Dayanti. Menurutnya paslon Kris Dayanti karena ada tugas penting di Jakarta.
“Kehadiran Calon Wakil Walikota Batu Krisna Dewanata dihadapan ratusan pendukung petani bunga membuat semangat dan suasana baru pada seluruh petani bunga. Karena program-program kerja yang di sampaikan oleh Paslon No.3 KRIDA, yang disampaikan Krisna Dewanata sangat dinantikan oleh warga Kota Batu,”kata Dewa.
Program kerja dan visi misi Paslon No.3 KRIDA mengangkat dunia pendidikan, kesehatan, pariwisata mendunia, memaksimalkan UMKM melalui Teras Krida, penanganan sampah maksimal dan kesejahteraan petani. Dari program tersebut, yang sangat menarik perhatian masyarakat Kota Batu masalah penanganan sampah yang akan ditangani secara serius, ketika Paslon No.3 Kris Dayanti & Krisna Dewanata insyallah memenangi Pilkada 2024 di wilayah Kota Batu.
Berlanjut, terkait keberadaan lokasi pemandian air panas Songgoriti yang menjadi ikon Kota Batu, juga di kawasan peninggalan cagar budaya Candi Songgoriti peninggalan kerajaan Mojopahit. Dengan berjalan waktu Candi Songgoriti beserta sumber air panas masuk dalam penguasaan Pemerintahan Kabupaten Malang di lokasi kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu.
“Setelah Kecamatan Batu terbentuk sebagai Kota Alternatif (Kotatif) hingga berjalannya waktu lagi sampai tahun 2001 terbentuklah Kota Batu hingga sampai 23 tahun berjalan. Tapi sesuai UU Otonomi daerah dari Pemerintah pusat tidak bisa menjadi dasar kuat untuk bisa memiliki aset sumber air panas maupun hotel Songgoriti yang sampai saat ini menjadi konflik antara Kota Batu dan Pemerintah Kabupaten Malang, yang hingga detik ini dikelola oleh PT. Jasa Yasa.
“Persoalan itu pemerintah Kota Batu sudah melakukan upaya berkali-kali baik melakukan audensi dengan DPRD kedua wilayah, hingga sampai pemerintahan Provinsi Jatim. Lagi-lagi upaya Pemkot Batu masih tetap belum bisa selesai statusnya sampai memasuki tahun 2024. Tetapi Calon Wakil Walikota Batu Krisna Dewanata memberikan sebuah janji, jika Paslon No.3 KRIDA menjabat, akan bisa di pastikan persoalan Songgoriti akan bisa masuk aset Pemkot Batu,”ujar Krisna Dewanata.
Di acara pertemuan dengan para petani Bunga Kota Batu, Paslon No.3 KRIDA memberikan kesempatan petani bunga untuk menyampaikan keluhannya. Terutama para petani bunga untuk minta di bantu pola atau sistim pemasarannya baik secara nasional maupun internasional. Agar supaya harga jual hasil pertanian bunga bisa mudah aksesnya dan harga penjualan cukup tinggi.
“Karena menurut calon Wakil Walikota Batu Krisna Dewanata, penguatan SDM petani perlu ditingkatkan, market-market diperjelas hak cipta produksinya juga memiliki legalitas. Maka ketika sudah semua terpenuhi akan dengan mudah mengembangkan dan meningkatkan hasil penjualan sektor pertanian. Berorientasi akan meningkatkan taraf hidup petani serta sumbangsih besar PAD Kota Batu ke depan nya,”singkatnya.
Pewarta : (Wanto)