Batu, TargetNews.id. – Pemerintah Kota Batu memberikan bantuan hibah berupa Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Batu secara simbolis oleh Pj.Walikota Batu Aries Agung Paewai didampingi Kadis Pertanian Heru Yulianto serta Asisten satu Sugeng Pramono di Omah Kumpul Kelurahan Sisir Kecamatan Batu, Selasa(30/5/23)siang.
“Proses penyerahan alat mesin pertanian itu,juga dihadiri langsung oleh perwakilan 48 orang dan 9 kelompok tani juga buruh tani yang akan menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. Karena keberadaan Kelompok tani dan Gapoktan, merupakan ujung tombak pembangunan bidang pertanian yang dirasa perlu sekali dibina juga ditingkatkan kapasitasnya,”kata Heru Yulianto pada Wartawan Targetnews.id.
” Dikota Batu ada sejumlah 257 Kelompok Tani yang sudah tergabung di 24 Gapoktan, agar keberhasilan program ketahanan pangan bisa meningkat produksi dan produktifitas pertanianya maka, ada penentuan dari sarana produksi pertanian dengan penunjang alat mesin pertanian yang diperlukan oleh pelaku usaha tani. Semua ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan ketersediaan tenaga kerja pada sektor Pertanian,”urai Kadis Pertanian.
Masuk di tahun anggaran 2023 ini, untuk mengatasi krisis tenaga kerja di sektor
Pertanian di kota Batu, maka ada 17 Kelompok Tani (Poktan) yang menerima bantuan alat mesin pertanian(Alsintan) ada 10 unit macam kegunaanya dan keperuntukanya.
Alat Itu diantaranya, Mesin pemotong rumput 23 unit, Cultivator 9 unit, Unit Power Sprayer 581 unit, Appo 1 unit, Mixer pakan ternak 1 unit, Apayer tioe duduk 1 unit, Pomoa air 19 unit, Mixer 54 unit, dan Show Case 1 unit. Harapanya, apa yang sudah diberikan alat mesin pertanian(Alsintan) pada 9 Kelompok Tani/Gapoktan di tiga Kecamatan se kota Batu agar bisa manfaat,guna peningkatan kesejahteraaan dan perekonomian semua petani di wayah kota Batu,”pungkas Heru Yulianto.
Pada kesempatan yang sama, Pj.Walikota Batu Aries Agung Paewai di program kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Batu, dengan konsep Silahturhmi Gapoktan bersama Pj.Walikota Batu. Sangat mengapresiasi dan mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ini. Karena dukungan pada para petani agar supaya ada kemudahan juga kapasitas dalam meningkatkan hasil produksi pertanianya.
“Dengan kesempatan yang baik ini,Pemerintah kota Batu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,agar tetap selalu mengawal kekurangan atau kesulitan para petani di kota Batu. Dalam mendukung dan meringankan agar supaya produksi pertanian yang ada di seluruh Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani, bisa meningkat kapasitas produksi pertanianya di segala sektor budidaya. Supaya bisa berdampak positif meningkat kesejahteraan dan perekonomian para petani di kota Batu.
“Harapanya pula, Alat mesin pertanian yang sudah diberikan oleh Pemerintah kota Batu, pada Kelompok Tani atau Gapoktan, agar benar -benar dimanfaatkan sebaik mungkin juga di kelola dengan baik bersama kelompok dan anggotanya. Supaya alat yang sudah dibrikan bermanfaat maksimal dan awet dimilikinya harus benar-benar dirwat ,”pungkas Pj.Walikota Aries Agung Paewai dalam sambutanya.
Disisi lain, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkot Batu, Harijadi Agung menambahkan, terkait ada info kelangkaan pupuk Subsidi berjenis Urea dan NPK di wilayah kota Batu khususnya untuk budidaya tanaman padi. Maka hal ini perlu adanya klarifikasi yang benar dan tepat dari Kelompok Tani atau Gapoktan. Karena terjadinya kelangkaan pupuk Subsidi ada mekanisme yang harus perlu diketahui banyak pihak,terutama Petani.
Karena secara resmi pupuk Subsidi pada data dari Kementerian Pusat,tehnis siapa penerimanya dan siapa pendistribusinya. Karena sesuai ketentuan dan aturan Pemerintah masalah pupuk Subsidi jelas, diberikan kepada Kelompok Tani yang sudah memiliki Kartu Tani secara syah dari Kementerian Pertanian Pusat.
“Maka masalah pupuk Subsidi berjenis Urea dan NPK di tahun 2023 saat ini,ada di persiapkan oleh distribotor yang ditunjuk berjumlah 5000 ton di wilayah Batu, sedangkan yang paling banyak penggunanya terdapat di wilayah Kecamatan Junrejo sebagai budidaya tanaman padi,”kata Harijadi Agung.
Karena semenjak tahun 2019 lalu, masalah pupuk subsidi di wilayah kota Batu mekanisme pembagianya sesuai luasan lahan dan jenis komoditas pertanianya. Itu pun, juga sudah pengelolaanya terdapat di Distributor resmi yang ditunjuk, tehnis penebusan besaran harganya sesuai anjuran dari Pemerintah Pusat.
“Jadi, ungkap Harijadi Agung, terkait pupuk subsidi sesuai petugas pengawas pupuk dari Dinas Pertanian kota Batu,sudah berjalan sesuai aturan. Yang mana, sebagai distributor pupuk melalui Kelompok Tani dan Gapoktan, harus menyiapkan dananya untuk menebus secara tunai pada distribotornya sesuai daftar jumlah jatah pupuk para petani yang resmi. Namun, kata Agung, ketika para petani masih bisa belum menebus atau memiliki dana, maka hak dan jatah pupuknya tetap disiapkan oleh distributornya.
Maka,seumpama ada terjadi kelangkaan pupuk itu, tidak sertamerta para distributor atau agen menjual pupuknya pada pihak lain. Karena hal itu jika terjadi sangat beresiko dengan aparat penegak hukum(APH). Karena pupuk subsidi sesuai data sudah terkunci bagi petani yang berhak menerima dan tidak bisa diberikan oleh petani yang non memiliki kartu anggota resmi yang diterbitkan dari Kementerian Pertanian Pusat,”pungkas Agung sapaan akrap keseharianya. (Wn)