Surabaya – Pimpinan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu “PNIB” Gus Waluyo sepakat menjaga Indonesia dari ancaman paham khilafah, konsep Khilafah yang diusung oleh kelompok Islam radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Senin (21/8/2023).
Gus Waluyo mengungkapkan Hal tersebut akan terjadi menimbulkan benturan antarkelompok di Indonesia dan mengancam kelangsungan NKRI sebagai hasil konsensus nasional para pendiri bangsa Indonesia.
Gus Waluyo berharap rencana dari salah satu pihak untuk menerapkan khilafah di wilayah Kota maupun Kabupaten Pasuruan Jawa timur tidak pernah terjadi.
“Pemerintahan khilafah tidak akan bisa diterapkan di Indonesia yang memiliki penduduk majemuk dengan dan berbagai agama serta suku bangsa. Jika dipaksakan untuk diterapkan, akan tertolak dengan sendirinya,” ujar Gus Waluyo.
Sebelumnya PNIB telah telah bersurat kepada pemerintahan Pasuruan, menerangkan ada beberapa organisasi yang bertolak belakang dengan NKRI, sudut pandang yang mereka terapkan tidak sesuai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniah.
Terlebih demi bangsa tidak tercerai berai, aksi PNIB kerap kali melakukan pujian positif kepada masyarakat.
Ritual Kirab Merah Putih yang diambil dalam membentang bendera raksasa adalah menindak dan menghukum berat penyebar paham ideologi transnasional khilafah, radikal dan teroris.
(Red)