Probolinggo – Setelah bergulir sekian lama kasus petasan yang dilakukan oleh seorang aktifis di Kota Probolinggo masih belum menampakkan penganan yang serius dari Polres Probolinggo Kota. Dalam pemberitaan media sebelumnya kejadian ini sudah cukup lama. Kejadian yang terjadi pada 31 Maret 2025 pas setelah Sholat Idul Fitri telah terjadi ledakan petasan yang dilakukan oleh PEK di sekitar Mushollah At-Tin Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Sayangnya penanganan perkara ini dirasa sangat lamban yang akhirnya pada tanggal 8 April 2025 GMPK Probolinggo Raya melayangkan surat kepada Kapolres Probolinggo Kota terkait kejadian tersebut.
Pada ini Senin 21 April 2025 media ini melakukan konfirmasi kembali kepada Unit yang ditunjuk untuk menangani perkara ini tentang sejauh mana penagan perkara ini. Kanit 1 Satreskrim Polres Probolingggo Kota mengatakan masih ditindak lanjuti. “Inggih bapak.. kami tindak lanjuti….” terang Yusuf Kanit 1 Satreskrim Polres Probolinggo Kota. “Mohon waktu ngih…🙏,” imbuhnya. Dalam pesan singkat whatsapp.
Rencana untuk mengklarifikasi, seperti yang disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota pada Selasa 15 April 2025. “Pengaduan sdh kami terima, saat ini kami sedang melaksanakan penyelidikan dengan memintai keterangan beberapa saksi,” jelas Kasat Reskrim Polres Probolinnggo Kota. Lebih lanjut Kasat Reskrim menyatakan “Nanti Undangan klarifikasi akan kami kirimkan.”
Memperhatikan hal tersebut Ketua DPC GMPK Probolinggo Raya Solehuddin, saat media ini mengkonfirmasi terkait rencana klarifilasi terhadap pengadu mengatakan, menanganan perkara ini sangat lamban. “Penanganan hukum polres Probolinggo bagi saya sangatlah lambat,” ungkap
Solehuddin. “Sebenarnya perkara ini bukan delik aduan tapi kriminal murni, di mana pihak polres sudah tahu secara umum, bahkan Polres sendiri pernah mendatangi TKP tersebut, tapi kenapa kok per hari ini masih santai santai saja,” imbuh
Solehuddin. “Yang menjadi pertanyaan saya, ada apa denga masalah ini ?,” pungkasnya.
Dari rentang waktu berjalan, kejadian petasan yang dilakukan oleh PEK ini memang menimbulkan pertanyaan pertanyaan yang menggantung. Apakah karena PEK ini seorang aktifis atapun karena sebagai keluarga Anggota Dewan di Kota Probolinggo. Limbad