Polresta Palangka Raya – Polsek Sebangau jajaran Polresta Palangka Raya, Polda Kalteng bergerak sigap menindaklanjuti peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi pada wilayah hukumnya.
Tindak lanjut dilakukan oleh Polsek Sebangau bersama satgas gabungan dengan melakukan pengecekan pada lokasi terjadinya karhutla di wilayah Kelurahan Danau Tundai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (19/8/2023) pagi.
“Kita akan bergerak menuju lokasi guna menindaklanjuti peristiwa karhutla yang dilaporkan terjadi pada wilayah Kelurahan Danau Tundai, guna memantau dan melaporkan bagaimana perkembangan terkininya,” ungkap Kapolsek, Ipda Ali Mahfud.
Bergerak mulai pukul 08.30 WIB, Polsek Sebangau bersama satgas gabungan pun mencoba untuk menuju lokasi karhutla dengan menggunakan perahu kayuh, karena kawasan tersebut hanya dapat diakses melalui jalur sungai.
“Akses jalan menuju TKP hanya dapat dilalui melalui jalur air dan kebetulan juga sungai yang menjadi akses jalan saat ini dalam kondisi surut, sehingga perahu pun tidak dapat menyusuri sungai lebih jauh dan tak mampu memuat peralatan pemadam api,” jelas Kapolsek.
“Sehingga upaya pemadaman secara langsung pun tidak dapat kami lakukan karena terkendala hal tersebut, yang apabila dipaksa dikhawatirkan akan menyebabkan perahu karam serta membahayakan keselamatan petugas,” lanjutnya.
Akibat terkendala hal tersebut, Polsek Sebangau bersama Polresta Palangka Raya pun segera mengkoordinasikan peristiwa karhutla di wilayah Kelurahan Danau Tundai kepada Satgas Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kita telah mengkoordinasikan peristiwa karhutla di wilayah Kelurahan Danau Tundai kepada Satgas Karhutla Provinsi Kalteng, yang akan ditindaklanjuti dengan upaya pemadaman melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter,” terang Ipda Ali Mahfud.
“Sedangkan berdasarkan hasil pemantauan terkini, api penyebab karhutla masih aktif dan berasap tebal serta berpotensi menjalar ke wilayah kelurahan sekitarnya, dengan kondisi hutan yang dipenuhi rawa, semak belukar, pepohonan dan bertanah gambut,” pungkasnya. (pm)