Bojonegoro – Dalam rangka menyukseskan program pemerintah mengenai ketahanan pangan, Perum Perhutani KPH Bojonegoro telah melaksanakan program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM).
Program ATM berdasarkan Persetujuan dari Pemerintah/Menteri LHK No. SK.10193/ MenLHK-PHL/PUPH/HPL.1/12/2022 tentang Persetujuan Revisi Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan untuk Jangka Waktu 10 (sepuluh) Tahun 2022-2031 periode 2023-2031 atas nama KPH Bojonegoro Divisi Regional Jawa Timur Perum Perhutani.
Perhutani KPH Bojonegoro telah melaksanakan kegiatan program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) sejak tahun 2022 dengan luas efektif 45,02 Ha di RPH Brabuhan BKPH Temayang.
Program ATM Perhutani KPH Bojonegoro telah berjalan lancar didahului dengan pelaksanaan sosialisasi pada petani penggarap (pesanggem) terdampak untuk berembuk, sehingga dapat tercipta kondisi yang saling memahami atas program pemerintah tentang ketahanan pangan tersebut dan petani penggarap terdampak tetap bisa mendapatkan penghasilan.
Program ATM itu sendiri dilakukan pada kawasan hutan dalam pengelolaan Perum Perhutani yang tentunya diluar Kawasan Peta Indikatif Area Perhutanan Sosial (PIAPS) maupun Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK). Untuk program ATM tahun 2023 ini seluas 425,6 Ha dan sudah mulai berjalan untuk persiapan di lapangan.
Administratur/ KKPH Bojonegoro Slamet Juwanto menyatakan akan menerapkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terdampak program ATM dengan ternak kamzbing komunal di dekat lokasi ATM dengan cara arisan anak kambingnya.
“Program ATM melibatkan masyarakat terdampak dalam kegiatan di lokasi lahan ATM, mulai dari kegiatan penanaman, pemeliharaan sampai dengan pemanenan sebagai bentuk kompensasi pendapatan dari hasil pertanian yang mereka panen,” ujar Slamet Juwanto. Senin (9/10/2023).
“Penggarap hutan yang sebelumnya mengerjakan lahan di lokasi ATM diprioritaskan dan diberikan peluang untuk menjadi pekerja di lokasi tersebut pada asaat ada kegiatan penanaman, pemeliharaan dan muat angkut,” terang Slamet.
Diharapkan dengan bekerja di lokasi ATM tersebut maka penggarap akan mendapatkan kompensasi pendapatan bersih dari tanaman jagung.
“Hasil pendapatan selama bekerja dalam kegiatan program ATM tidak kalah dengan hasil bersih panen jagung, sehingga petani terdampak semakin Sejahtera,” pungkas Administratur Perhutani KPH Bojonegoro. @red