Pontianak, Sekelompok remaja komunitas bola mania membuat Onar di Kafe Teras Putih Jalan Imam Bonjol Kecamatan Pontianak Tenggara Minggu malam (16/04/23) . Bahkan sempat adu jotos dengan pengunjung cafe lainnya.
Kronologi bermula ketika sekelompok remaja yang mengatas namakan Komunitas Garuda pecinta bola nonton bersama di Kafe Teras Putih, sebelumnya sekelompok komunitas tersebut biasa saja sebagai mana penonton pada umumnya para pecinta bola,
Namun ketika siaran bola tersebut berlangsung salah satu dari komunitas tersebut mulai berulah dengan menyanyi dan berteriak dan semakin mulai menghidupkan kembang api hingga membuat suasana Kafe menjadi gelap dan asap nya mengganggu para pengunjung lain nya”,
Cerita berlanjut ketika salah satu pengunjung mencoba memberitahukan kepada para pelayan kafe untuk menegur para komunitas tersebut, akan tetapi seperti nya pelayan kafe tersebut enggan takut untuk menegur,
Terus berlanjut semakin lama komunitas tersebut makin menjadi selain bernyanyi mereka juga bergendang dan kembali menghidupkan kembang api asap untuk kedua kalinya,
Dan salah satu pengunjung kembali mencoba memberitahukan kepada para pelayan untuk memberitahu agar aksi komunitas tersebut dihentikan dikarenakan mengganggu pengunjung lain.
Kemudian salah satu pengunjung juga menegur kepada dengan santun kepada para komunitas agar tidak menggangu pengunjung lainnya. Namun bukan nya mereka diam malah semakin berulah bernyanyi dengan keras dan salah satu dari komunitas tersebut juga menaiki meja serta membuka baju.
Tak berselang lama salah satu pengunjung lainnya juga mencoba memberitahukan kepada komunitas tersebut, namun sangat di sayangkan bukan nya mengakui kesalahannya malah para komunitas tersebut menantang pengunjung dengan dalih mereka orang Indonesi.
Keributan pun tak dapat di hindarkan hingga terjadi aksi saling pukul dan para pengunjung lainnya juga beramai ramai mencoba melerai namun tak berselang lama pertikaian tersebut dapat di hentikan.
DN salah satu pengunjung kepada awak media ini mengatakan” sejak dari awal saya bisa menahan emosi ketika mereka bersorak dengan berteriak dan bernyanyi akan tetapi saya mencoba menahan emosi dengan memberitahukan kepada salah satu pelayan, meskipun kita tahu para pelayan kafe ini takut dikarenakan kemungkinan mereka ramai”,
Dan ketika mereka kembali berulah dengan menyanyi, bergendang dan menaiki meja, kembali saya membutuhkan kepada pelayan dan saya juga mendatangi sekelompok remaja tersebut untuk memberitahukan akan tetapi tak digubris oleh mereka malah semakin berulah dengan bernyanyi dan berteriak.
Menyikapi hal tersebut saya mencoba menahan diri dan pergi meninggalkan mereka, tak berselang lama salah satu pengunjung lainnya juga memberitahukan kepada para remaja tersebut, Disitulah bermula awak keributan karena sekelompok remaja tersebut tidak mau ditegur dan sempat terjadi aksi saling pukul”,
Asiang pemilik cafe Teras Putih ketika ditemui wartawan usai keributan, mengelak memberi keterangan dengan alasan baru datang sehingga tak tahu persoalannya. Ketika ditanya apakah komunitas bola tersebut ada ijin untuk membakar kembang api ?. “Saya tidak bisa menjawab”, ujar Asiang alias Hendra.(Reni)