Pontianak, TargetNews.id Sidang kasus perdata No. 236/2022 tentang gugatan sengketa lahan tanah dengan penggugat ahli waris Go Kui Nam warga jalan 28 Oktober RT 004 RW 25 Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara atas munculnya sertifikat atas nama orang lain digelar di Pengadilan Negeri Pontianak Selasa (23/05/2023) dengan agenda masih mendengarkan keterangan saksi.
Kuasa Hukum ahli waris Go Kui Nam, Andi Harun, SH, usai persidangan dalam keterangan persnya kepada awak media mengungkapkan seharusnya pihak BPN dalam pengukuran dilapangan harus melibatkan RT atau RW setempat. Kalau bisa melibatkan lurah. “Karena mereka paling tahu dengan asal usul tanah tersebut” ungkap Andi Harun.
Andi Harun menyatakan sertifikan ataupun surat lain yang diterbitkan atas nama orang lain tersebut dinilainya cacat hukum. “Sebab tidak melibatkan saksi kanan kiri dan depan belakang pemilik tanah tetangga sebelahnya. Tahu tahu muncul sertifikat. Ini dari mana jalannya bisa keluar sertifikat dari BPN tanpa jelas asal usulnya. Ini saya menilai adanya permainan oknum”, jelas Andi Harun.
Andi mengatakan semua saksi yang dihadirkannya semua menyatakan tanah tersebut milik ahli waris Go Kui Nam. “Sementara tergugat dalam persidangan tak pernah muncul. Ada apa ini”, ungkap Andi Harun.
Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LEGATISI) Akhyani, BA yang selalu memantau jalannya persidangan ini menegaskan keluarnya sertifikat atas nama lain adalah cacat hukum. “Bahkan satu saksi dari dua saksi yang di ajukan pihak tergugat, ditolak oleh hakim PN Pontianak” ujar Akhyani.
Akhyan menegaskan hakim harus mengambil keputusan yang obyektif.
Akhyani mengatakan dari awal sidang sampai sidang sekarang ini tergugat I Yosef Priono yang mengkkaim tanahnya tidak pernah muncul. “Apakah orang ini ada atau tidak, kita tak pernah tahu. Surat panggilan dari pengadilan sudah sampai kepada yang bersangkutan”, pungkasnya.
Sementara itu Hartono pemilik tanah sebelahnya menegaskan bahwa tanah tersebut dari awal memang milik ahli waris Go Kui Nam. ” Saya juga merasa heran kok bisa muncul nama lain”, ujarnya heran.(reni)