Karawang – ER, Siswa SMPN 1 Tirtajaya kelas 9 hanya beberapa bulan lagi lulus sekolahnya, di Keluarkan dari sekolahnya, orang tua ER sempat menangis pasalnya sudah dua sekolah di SMP Pelita gabisa SMP batujaya gabisa pasalnya sudah kelas 9 data ujiannya sudah sampai ke Dinas Pusat,katanya waktu di konfirmasi media di rumahnya di dusun Lolohan Desa Kutaampel Kecamatan Batujaya, (30/1/2024)
Orang tua ER mengakui anak saya ikut tawuran bersama teman satu kelasnya, SN dan PT. orang kampungsawah,anak saya di kasih sajam sama temanya dan SN yang bawa sajam, kalau PT tidak bawa sajam tawuran TKP di rengasdengklok,ungkapnya,
Sementara ER mengatakan,saya bersama teman tawuran dengan siswa SMPN 1 Kutawaluya, pihak siswa sana juga sama membawa sajam dari pada saya kena duluan saya hantam duluan, sehingga korban kena luka 6 jahitan,kata ER,
Ketiga pelaku tertangkap semua di bawa ke Polsek Rengasdengklok, setelah ketiga orang tua musyawarah siap membayar biaya pengobatan di RS, Alhamdulillah bisa keluar semua,namun yang di keluarkan di sekolah hanya saya sendiri, ungkap ER,
Sempat orang tua saya beberapa kali ke sekola, memohon agar saya bisa masuk sekola lagi Karen hanya beberapa bulan lagi lulus sekolah, namun tetap tidak bisa, kalau saya sering melakukan tawuran kali tidak apa-apa walaupun di keluarkan, saya baru kali ini ikut tawuran, itu pa Kepsek tidak bisa memaafkan saya, tapi ga apa-apa kalau SN di keluarin juga kan sama bawa sajam, SN sama PT sampai sekarang masih sekolah, ungkap ER,
Menurut pa Kepsek sama pak guru siap membantu saya untuk masuk sekolah di SMP yang lain , namun mana paktanya hanya omong doing (omdo) ucapnya,
Sementara Ade Rojali Pranata, SH, Lembakum Media KPK,com Biro Karawang angkat bicara, kalau 3 siswa maling motor sampai saat ini masih duduk di sekolah, ini kasus tawuran sudah dilakukan mediasi dan tanggung jawab biaya pengobatan, dan sudah dibuatkan surat pernyatan perdamaian, ketiga siswa tersebut, kalau ER dikeluarkan, sedangkan SN dan PT tidak di keluarkan, ada apa ini Kepsek, kata Ade, (1/2/2024)
Seiring sering terjadinya tawuran antar siswa, Bupati Karawang, dr.Hj.Cellica Nurrachadiana melalui Sekda Karawang H.Acep Jamhuri, Kapolres Karawang Dandim Karawang beserta Kadisdikpora Karawang mengundang sejumlah Kepala Sekolah, SMP/SMA/SMK Negri maupun swasta memberikan arahan untuk melakukan tindakan preventif terhadap siswa yang kerap terlibat tawuran.Arahan tersebut, disampaikan Sekda Kabupaten Karawang, H. Acep Jamhuri di Aula Pemda Karawang,
Acep mengatakan, regulasi yang dikeluarkan Pemda Karawang untuk menghindari adanya tawuran pelajar tersebut masih akan terus dilakukan secara berkelanjutan dan perlu penanganan khusus.
“Salah satunya dengan penataran dasar kedisiplinan, mengubah karakter siswa-siswi ini harus bisa kita ubah, kita harus bahu membahu bersama semua sekolah yang ada di Karawang” ungkapnya,
Dalam regulasi tersebut, papar Sekda, para pelajar sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar harus dimulai dengan mengaji dan membaca Asmaul Husna, pun sebelum mereka pulang dari sekolah masing-masing
Samahalnya dikatakan Plt,
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Cecep Mulyawan menyampaikan, kepada media di ruang kantornya, seiring kerap terjadinya tawuran anatar pelajar
,kami sampaikan kepada sejumlah Kepala sekola SMP/SMA/SMK nergri maupun swasta se-Kabupaten Karawang untuk menghindari adanya tawuran antar pelajar sejumlah Kepala sekolah di masing-masing sekolahnya,aga selalu memberikan bimbingan dan pembinaan kepada sejumlah siswa,
Selain itu, pembinaan norma etika, baik di internal maupun eksternal juga perlu dilakukan, termasuk mengoptimalkan kembali Satgas Pelajar di sekolahnya masing-masing dengan cara membentuk Tim Pencegahan Penanggulangan Kekerasan (TPPK
untuk melakukan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang di isi oleh para siswa di masing-masing sekolah agar optimal.
Jika siswanya masih terjadi tawuran maka TPPKnya tidak optimal,Maka akan dilakukan evaluasi kenapa TPPKnya tidak berjalan
Sanksi bagi TPPK yang tidak berjalan akan dievaluasi dari Disdik kemudian kepala sekolah nya pun akan di evaluasi. Kalo di evaluasi kan tanda tanda nya bisa di ganti,”
Ade lebih lanjut, Dinilai Kepala Sekolah SMPN 1 Tirtajaya tidak mampu mendidik siswanya juga dengdek topi, pelaku tawuran tiga orang, yang 1 orang di keluarkan sudah kelas 9 sekolah mana yang mau menerima siswa yang beberapa bulan lagi akan mengakhiri pendidikan di tingkat SMP,sedangkan yang dua orang tidak di keluarkan ungkap ade,
Yang sangat ironis lagi, kalau pelaku tawuran dikeluarkan kalau ketiga terduga pelaku pencuri motor di lingkungan sekolahnya sendiri, sampai saat ini masih duduk di sekelah kan Aneh bin Ajaib, dengan dalih motor yang dicuri dengan keadaan konci kontak sudah di rusak oleh pelaku langsung di kembalikan,ungkapade ( A.Rahmat )