KOTA BATU, Targetnews.id – Digelarnya acara saresehan terkait pembahasan penguatan sumber mata air yang digagas oleh FPN dan didukung oleh Pemkot Batu, Kantor Perhutani Wilayah Malang, Perumdam Among Tirto Batu, Pesantren Raudhatul Madinah, LPM, Spuncak Batu dan FPM. Saresehan tersebut bertema “Sejuta Pohon Untuk Catchment Area Kota Batu”
Hadir acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Batu Nurochman, Kadis Lingkungan Hidup Dwi Muji Leksono, Kepala KPH Malang Loesy Priana, Danramil Batu, Kapolres Batu yang diwakilkan, PDAM Batu Diwakilkan, Ketua FPN Ulul Asmi serta unsur ormas lainya. Dalam saresehan itu berlangsung di kawasan sumber mata air Macari Pondok Pesantren Rakyat Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu Kota Batu, Senin (20/5/24) siang.
Acara itu sangat penting sekali demi mempertahankan sumber mata air di wilayah kota Batu yang semakin tahun sangat mengkhawatirkan. Maka hal ini dimaknai dengan “Membangun Kesadaran Etika Sosial & Hukum Atas Sumber Mata Air Serta Daerah Tangkapan Air Kota Batu.
“Terutama pantauan dari DLH Kota Batu terkait kwalitas air dan penguatan sumber mata air yang menjadi pengawasan kami, terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu Dwi Muji Leksono, Disinyalir bahwa, indikatornya secara prinsip Pemerintah Kota Batu siap saja membantu mungkin pengerukanya, penguatan lahan sumbernya. Akan tetapi, yang perlu ditegaskan adalah, di lokasi lahan yang ada sumber mata air itu terletak diatas lahan pribadi perseorangan, yayasan atau milik aset Pemerintah,”kata Kadis DLH Batu.
Ketika status kawasan itu jelas sesuai kepemilikannya, harus perlu dilakukan mediasi tidakan lanjutan sesuai aturan yang ada. Serta dilanjutkan dengan melakukan perencaan konsep dulu seperti apa detailnya, serta berapa besar biaya rencana anggaran belanja (RAB) yang disodorkan pada Pemkot Batu melalui Dinas DLH atau masuk pembahasan dulu dengan DPRD Batu.
Dikesempatan itu, Nurochman Wakil Ketua DPRD Batu mengatakan, acara saresehan ini secara prinsip sangat mendukung dan support dalam menjaga sumber mata air dengan pengutan perlakuan penguatan reboisasi Catchmant yang sangat penting sekali. Karena berbicara kebutuhan air merupakan kebutuhan pokok umat manusia. Maka hal tersebut dibutuhkan kesadaran menjaga kelestarian alam, yang terpenting lagi kesadaran masyarakat juga memberikan support peduli dengan pola penggunaan air yang minimal sekali,”terang Cak Nur (panggilan akrab keseharianya).
“Jika berbicara sumber mata air itu, kewajiban dan kepedulian kita bersama baik unsur Pemerintah, Lembaga, dan stage holder dan masyarakat untuk penguatan sumber mata air yang dimaksud. Seperti sumber mata air di Macari yang masuk desa Pesanggrahan ini, jika akan dikuatkan atau dibangun sesuai sumber alam yang ada ini. Maka perlu ada kejelasan lahanya perlu dilakukan sering /kordinasi dengan semua pihak,”terang Nurochman.
Disisi lain, Dirut Among Tirto Batu Edy Sunaedi mengatakan, terkait acara saresehan itu kami dari PDAM Batu sangat mendukungnya. Akan tetapi konteknya dalam acara itu harus bisa memunculkan kesadaran kita semua bagaimana menguatkan dan melestarikan sumber mata air di wilayah kota Batu, yang hukumnya wajib kita jaga dan dikuatkannya.
“Mengingat bahwa, tidak kala pentinganya antara pemerintah dan masyarakat harus satu visi bagaimana tanggung jawabnya dalam pelestarian juga menjaga sumber mata air itu secara tegas dan detail. Yang perlu dilakukan oleh semua orang untuk sumber mata air itu kewajiban kita semua. Seperti halnya ada himpunan pengguna air masyarakat (Hipam) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu adalah hanya perusahaan yang hanya pengelola saja,”tegas Edy Sunaedi.
Tapi berbicara masalah sumber mata air itu merupakan kewajiban umat manusia untuk bertanggung jawab bersama -sama agar bisa menjaga, menguatkan kawasan yang menjadi keluarnya sumber mata air tersebut. Dan tidak ada kata lain, dimana kita berpijak dalam kebutuhan sumber mata air, wajib sama -sama melestarikan dan menjaga sampai kapan pun agar air yang kita gunakan akan kesadaran cara penggunaan air yang minimal bukan maksimal,”singkatnya.

Foto: Atas Kadis DLH Batu Dwi Muji Leksono, Wakil DPRD Nurochman, Perwakilan Kantor KPH Malang Loesy Priana,
Sesuai Kepala KPH Malang yang diwakili oleh Loesy Priana menambahkan, dengan program saresehan dengan tema sejuta pohon untuk Catchmant area Kota Batu, itu yang digagas oleh FPN kita selaku pemangku wilayah kawasan hutan yang ada di wilayah Kota Batu kita sangat mendukungnya.
“Yang mana di dalam kawasan masuk KPH Malang kita benar-benar sangat ketat untuk menjaga eksistensi penguatan pelestarian alam yang masuk dalam kawasan hutan. Hal itu didasari degan meningkatkan penghijauan melaksanakan penanaman pohon kembali. Berorientasi untuk menguatkan sumber mata air yang ter produksi dari hasil tanaman pohon yang bisa menopang sumber air bawah tanah,”ucap Loesy Priana.
Dengan seperti itu, jika dalam kawasan hutan yang mana akan dipergunakan untuk semacam wisata alam, atau semacam kafe – kafe yang identik dengan kerjasama bersama Perhutani dengan pihak lainnya. Maka hal itu kami tegaskan secara gambalang, pihak KPH Malang tidak pernah mengeluarkan surat ijin secara resmi seperti hal yang kami sampaikan itu,”singkatnya.
Pewarta : (Wanto)