KOTA BATU,TargetNews.id – Rombongan LSM Yayasan Ujung Aspal (YUA) wilayah Jatim yang di pimpin oleh Alex Yudayawan berjumlah 10 orang menghadiri kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Perumdam Among Tirto Batu Jl.Kartini No.20 Kecamatan Batu Kota Batu, di terima langsung oleh Plt.Dirut PDAM Ikhwan Hadi dan staf pada,Selasa (6/5/25).
Kehadiran YUA dan anggotanya bertujuan melakukan audensi bersama dalam pembahasan menyikapi turunnya debit sumber air Darmi yang sebelumnya bisa menyuplay air bersih 42 M3/detik, pada saat ini sumber air Darmi mengalami penurunan tinggal 32 M3/detiknya. Jika di hitung secara klarifikasi fakta lapangannya turunnya air bersih sumber Darmi mencapai 10 persen.
“PDAM Batu selaku operator pelayanan air bersih di wilayah Batu,yang hanya berharap pada beberapa sumber yang mengalami surut debet airnya. Dan hanya melayani total dari sumber tersebut globalnya 30% , terus yang 70 % air itu di gunakan siapa dan kemana. Melihat kondisi ini Pemkot Batu, PDAM serta dinas terkait harus mengetahui kondisi riel nya di lapangan,”ujar Ikhwan Hadi.
Disebutkan lagi oleh Ikhwan Hadi, PDAM yang di miliki Badan Usaha Milik Daerah Kota Batu (BUMD) yang kata gori exis hingga sampai saat ini. Kami PDAM Batu selaku operator pelayanan air bersih pada pelanggan di 20 ribu pelanggan. Bekerja secara maksimal pada jaringan-jaringan pipa penyuplay pada konsumen ketika mengalami kebocoran.
“Kami PDAM Batu menyambut positif kehadiran LSM YUA dengan tujuan dan visi yang menginkan PDAM bisa maksimal lagi dalam segi pelayanan air bersih. Langkah dan konsep usulan yang di sampaikan LSM YUA, merupakan masukan baik dan edukasi. Ketika saran masukan itu tidak menyimpang pada konteknya, kami selaku operator PDAM, bisa menerima dan jadi pertimbangan pada seluruh jajaran PDAM Batu,”ungkapnya.
Di singgung oleh Ikhwan Hadi, berbicara masalah bisnis jaringan air bersih yang di kelola PDAM Batu agar maksimal. Semua harus memahami di lapangan atau obyek pokok sumber air yang jadi tonggak kelancaran air pada pengguna. Maka dengan surutnya sumber air Darmi menjadi problem besar kedepannya yang perlu di waspadai bersama.
Kondisi seperti ini kita harus melakukan kajian dan keseriusan bersama-sama,antara Pemkot Batu dinas terkait dan berbagai unsur. Agar bisa memiliki ide gagasan nasib jangka panjang keberadaan sumber air di wilayah Kota Batu. Susutnya sumber air di Batu banyak faktor, seperti halnya banyak naiknya jumlah penduduk,penyerapan air yang sudah minim, perubahan iklim,kemungkinan sekali bayak yang alih fungsi lahan.
“Persoalan itu yang berdampak surutnya sumber air di wilayah Batu, mungkin masyarakat juga tahu sumber- sumber di Kota Batu, tidak hanya di kelola oleh PDAM Batu saja. Melainkan sumber tersebut di kelola oleh PDAM Kota Malang dan Kabupaten Malang,”tutur Ikhwan.
LSM Yayasan Ujung Aspal (YUA) berpendapat, apa yang sudah di paparkan Plt Dirut PDAM Batu sangat obyektif dan sesuai kondisi di lapangannya. Maka persoalan semakin surutnya sumber air yang di jalankan oleh BUMD dalam hal ini PDAM Batu. Pihak YUA akan mengusulkan pada teman -teman DPRD Batu pada Komisi B.
“Persoalan ini tidak bisa di biarkan berlarut-larut harus ada upaya baru mencari terobosan baru yang harus di seriusi dengan cepat dan tepat. Kritik saran kami pada PDAM Batu merupakan fundamental yang nyata dari jangka panjang terkait sumber air di wilayah kota Batu yang makin mengkawatirkan untuk masa depan anak cucu kita bersama,”ungkap Alex Yudayawan.
Kesempatan itu perwakilan tokoh masyarakat Batu yang hadir dalam audensi Ustad Ulul Asmi dia mengatakan, persoalan sumber air di wilayah Kota Batu memang harus di sikapi dan di lakukan inofasi baru. Karena melihat retorika yang ada saat ini baik di wilayah hutan, pertanian, perkebunan sudah sangat mengkawatirkan di jangka panjangnya.
“Yang paling miris lagi kondisi perbukitan,pegunungan maupun di pertanian sudah banyak perlakuan yang menabrak rambu-rambu penguat alam atau pengasil sumber air. Seperti halnya fungsi lahan pertanian yang beralih fungsi bukan bentuk tanaman tegakan. Pola hidup masyarakat yang masih kurang peduli dengan lingkungan alam sebagai penghasil sumber air,”papar Ulul Asmi.
Hal itu semua perlu adanya penguatan kebijakan yang ekstra hati-hati dengan menelurkan peraturan walikota (Perwali) yang berpihak pada kepentingan jangka panjang dalam arti sumber air. Maka perlu kembali membangun kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan,menjaga hutan,menguatkan dan menambah jumlah pohon tegakan.
“Harapannya apa yang sudah di lakukan audensi bersama LSM YUA dengan PDAM Batu, merupakan tujuan yang mulia. Perlu dukungan oleh semua pihak baik Pemerintah Batu,DPRD,dinas terkait dan seluruh elemen masyarakat mulai desa hingga perkotaan. Karena air merupakan kebutuhan yang tak bisa terpisahkan oleh manusia, jika terpisah maka manusia itu akan mati. Seperti manusia jika terpisah dengan roh nyawanya,maka akan mati pula,”tutup Ulul Asmi.
Penulis : Heru Iswanto
Editor. : Habib