KOTA BATU, TargetNews.id – Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu merupakan wilayah yang memiliki produksi varietas tanaman padi yang cukup dipertahankan hingga sampai saat ini. Hamparan persawahan yang terbatas,namun produksi tanaman padi menjadi ikon desa Pendem sebagai pendukung ketahanan pangan regional maupun nasional.
Dikala musim penghujan tanaman padi di 4 dusun yang ada di Desa Pendem, sangat menjanjikan para petani padi. Ada beberapa bagian lahan persawahan milik tanah kas desa Pendem, yang juga beberapa bagian lagi tanah persawahan milik warga Pendem. Tanaman padi yang tumbuh subur menjadi satu – satunya desa di Kota Batu yang di pertahankan hingga sampai saat ini,”kata Kades Pendem,pada Selasa (10/6/2025).
“Tri Wahyuwono Efendi menambahkan, persoalan kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) desa Pendem, menghadapi persoalan yang klasik masalah pengairan saja. Jika masuk musim penghujan para petani padi desa Pendem hasil panenannya cukup meningkat. Sebaliknya ketika musim kemarau hasil panenan dipastikan mengalami turun,” ungkap Efendi.
Maka persoalan khusus air persawahan menjadi persoalan serius yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Batu. Syukur alhamdulilah persoalan ini sudah mendapatkan respon dan jawaban positif dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu. Sudah akan di gelontorkan pembangunan saluran air mengambil dari sungai Brantas.
“Tentu hal ini pekerjaan yang tidak ringan baik anggarannya maupun tingkat pekerjaannya. Karena Pemdes Pendem sudah pernah berupaya membangun sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air persawahan. Tetapi upaya tersebut kurang maksimal hasil sumur air itu tidak bisa mencukupi kebutuhan para petani penggarap sawahnya,” terang Kades Pendem.
Dengan minimnya air persawahan dan Desa Pendem tidak memiliki sumber, hanya menggantungkan dari sumber air Cinde wilayah Bumiaji Kota Batu. Akhirnya di tahun 2025 ini, sudah di pos anggaran pembangunan pompa air dengan bertenaga desel yang akan mengambil dari sungai Brantas.
Sedangkan tehnis pelaksanaannya akan di kerjakan oleh putra -putra anggota terbaik Politeknik Angkatan Darat (Poltekad). Harapannya, semoga apa yang sudah direncanakan oleh Dinas Pertanian Kota Batu akan cepat terbukti.
Agar hasil tanaman varietas padi desa Pendem hasil panennya bisa meningkat. Berorientasi bisa menunjang ekonomi petani, serta menyumbang ketahanan pangan lokal,regional maupun secara nasional,”singkat Efendi.
Disisi lain, ada program dari UMM yang memiliki lahan 4 hektar lokasinya yang berhimpitan dengan lahan persawahan warga desa Pendem. UMM tersebut memiliki program penanaman jagung menggandeng dengan pihak PT.Syngenta dengan uji coba yang digunakan seluas 1,5 hektar.
Jenis bibit jagung dari PT.Syngenta yang menjadi pendamping tanaman padi di daerah desa Pendem itu, ada dua jenis bibit bungkus merah jenis betina,sedangkan bungkus warna hijau berjenis jantannya. Untuk masa tumbuh hingga sampai panen membutuhkan waktu 110 hari. Untuk satu pohon jagung bisa menghasilkan 2 buah jagung,”ucap Muhammad Ari Safitroh.
PT. Syngenta merupakan perusahaan penyedia bibit jagung sebagai indukan yang siap di tanam di lahan persawahan maupun tanah dataran tinggi. Pengembangan tanaman jagung tersebut, bisa di lakukan secara MoU dengan pihak terkait yang ada di Malang Raya. Saat ini PT.Syngenta sudah melakukan penanaman di beberapa wilayah seperti daerah Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dan Wilayah Malang selatan.
“Karena bebit jagung PT.Sygenta ada dua produk kemasan warna hijau dan kemasan warna merah masing-masing berisi 1 Kg. Dari satu bungkus bibit jagung bisa di sebar di atas persawahan yang sudah dipersiapkan bisa mencapai 500 M2/bungkusnya,” tambah Ari Safitroh.
Harapan dari PT.Syngenta dengan penyebaran bibit jagung pada wilayah Malang Raya akan lebih bisa meningkatkan dan membatu tarah kehidupan para petani semakin sejahtera. Juga berdampak positif bisa membantu ketahanan pangan secara nasional,sesuai program dari Presiden RI Prabowo Subianto,”tutup Ari.
Penulis : Heru Iswanto
Editor. : Habib.