Profesi Pustakawan adalah salah safu profesi penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, seorang pustakawan perlu memiliki kompetensi dan keterampilan prima sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, seorang pustakawan juga harus mampu meningkatkan ketrampilan di bidang teknologi informasi komunikasi seiring dengan perkembangannya yang pesat.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pustakawan sebagaimana disebutkan di atas, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) menggelar rapat kerja Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia dan seminar ilmiah nasional yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs. Muh. Syarif Bando, MM. dengan dihadiri kurang lebih 450 peserta yang terdiri dari pustakawan dan penggiat literasi seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan Nasional menjelaskan, Pustakawan adalah pembaca dan pelayan ilmu pengetahuan yang akan terus mengupdate pengetahuan masyarakat agar kuat dalam literasi.
Perpustakaan Nasional memberikan layanan Digital Library melalui aplikasi Bintang Perpusnas yang berisi 1,3 juta E-book.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. menyambut baik kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Perpusnas, saya melihat perpustakaan sebagai tempat transfer teknologi, pengetahuan. Negara maju memiliki perpustakaan bukan hanya tempat membaca tetapi juga destinasi wisata”, ujar Wakil Gubernur NTB tersebut.
Lebih lanjut Sitti menambahkan, bahwa NTB sedang membangun desa agar memiliki perpustakaan yang menarik. Ia berharap rapat kerja IPI ini dapat membawa kesuksesan untuk mewujudkan visi Indonesia maju.
Selain Rakernas, pada kesempatan tersebut IPI juga menggelar seminar nasional dengan menghadirkan Bunda Literasi Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, mentor inklusi sosial nasional yang juga seorang Pustakawan Kabupaten Lombok Timur dan merangkap sebagai Sekretaris IFLA Asia Oceania, Nor Edzan Che Nasir tentang “Perkembangan Pustakawan Asia”. Tak ketinggalan dalam pertemuan tersebut juga disuguhkan materi penyederhanaan jabatan fungsional yang dibawakan oleh Aba Subagja, S.Sos., MAP. dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Terselenggaranya kegiatan Rakernas dan Seminar Ilmiah ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, menyamakan persepsi, dan menyatukan komitmen pustakawan di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi di bidang kepustakawanan berbasis inklusi sosial, mengkonsolidasikan dan menyelesaikan kegiatan organisasi yang mengacu pada program kerja IPI periode 2022-2025. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah untuk berbagi ilmu perpustakaan serta berbagi pengalaman dan informasi dengan sesama teman sejawat pustakawan.
Sementara itu, pada bidang P4GN diharapkan dengan terbangunnya jejaring pustakawan akan turut memperluas cakupan dan sebaran informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika kepada pemustaka atau masyarakat.

Foto: Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Berbasis Iklusi Sosial