Bojonegoro,Targetnews.id
Upacara Tradisi Sedekah Bumi atau lebih dikenal dengan sebutan “Manganan” dilalakukan oleh masyarakat Dkh.Gempol cagak, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,
Jumat (17/11/2023),Siang Hari
Upacara sedekah bumi tersebut merupakan tradisi yang dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang. Upacara ini dilakukan sekali dalam setahun namun demikian waktu pelaksaan upacara di setiap dusun berbeda-beda. Tergantung kapan dusun tersebut mengalami panen raya dan kemudian baru melaksanankan tradisi sedekah bumi tersebut.
Jujuk Arif Basuki(Kepala Desa) Menjelaskan Upacara Tradisi Sedekah Bumi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan rizki yang diterima oleh masyarakat Desa Sumberjokidul.
Sebelum upacara tradisi sedekah bumi atau Manganan dimulai maka dilakukan persiapan yang berhubungan dengan perlengkapan yang diperlukan dalam ritual Sedekah Bumi. Adapun perlengkapan yang harus disiapkan antara lain : Tumpeng (nasi kerucut), ayam panggang,ingkung, nasi ambengan, nasi golong, jenang abang putih (bubur merah dan putih), sego liwet (nasi liwet), jajanan kecil khas daerah,”tambah Kades”
“Adapun makna dari upacara tradisi Sedekah Bumi atau Manganan Desa Sumberjokidul adalah merupakan salah satu simbol bagi masyarakat Desa Sumberjokidul khususnya petani untuk menunjukkan rasa cinta kasih sayang dan sebagai penghargaan manusia atas bumi yang telah memberikan penghidupan bagi manusia. Di samping itu juga meupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah dilimpahklan kepada masyaraka desa Sumberjokidul.”tutup Kepala Desa
Makna simbolis yang dapat diambil pada Upacara Sedekah Bumi Desa Sumberjokidul ini adalah rasa kebersamaan, kegotongroyongan dan merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa cinta kepada bumi serta sebagai curahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.(mry/red).
Kabiro : Maryono

Tradisi Sedekah Bumi Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu,
Foto,