Sumenep TargetNews.id ” Suasana penuh kehangatan menyelimuti Musholla Nurul Aini, Dusun Gunung Malang, Desa Poteran, Kecamatan Talango, pada Minggu malam (7/9/2025). Malam itu, Majlis Mizanul Mahabbah menjadi tuan rumah Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri ratusan jamaah dari berbagai penjuru Kecamatan Talango.
Acara dimulai selepas salat Isya dan berlangsung hingga larut malam. Jamaah yang hadir bukan hanya warga sekitar, tetapi juga perwakilan dari berbagai majlis dan masjid yang tergabung dalam Paguyuban Maulid se-Kecamatan Talango. Kehadiran mereka memperlihatkan semangat kebersamaan dalam menjaga tradisi religius yang sudah mengakar kuat di masyarakat.
Pengajian Maulid di Kecamatan Talango bukan hal baru. Setiap bulan Rabiul Awal, masyarakat setempat sudah terbiasa menggelar pengajian secara bergiliran, berpindah dari satu masjid atau musholla ke tempat lainnya. Tradisi ini terus dipertahankan bukan sekadar sebagai seremonial, melainkan sarana untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperdalam kecintaan umat kepada Rasulullah SAW.

Maulid Nabi: Majlis Mizanul Mahabbah Jadi Pusat Kebersamaan Umat(Foto: Sarkawi/TargetNews.id)
Tahun ini, giliran Majlis Mizanul Mahabbah Musholla Nurul Aini yang dipercaya menjadi tuan rumah. Dengan persiapan matang, panitia bersama jamaah bahu-membahu memastikan acara berjalan lancar.
Acara semakin istimewa dengan hadirnya penceramah asal Kabupaten Sampang, Kiai Wahyudi Efendi, M.Pd.I, yang menyampaikan tausiyah tentang makna kelahiran Nabi Muhammad SAW serta relevansinya dengan kehidupan umat saat ini.
Ketua Majlis Mizanul Mahabbah, Agus Hariyanto, S.Pd, dalam sambutannya menyoroti kondisi generasi muda yang rentan terpengaruh oleh budaya luar.
“Saat ini, banyak anak muda yang terjebak pada idola yang justru memberi contoh tidak baik. Mereka sering meniru hal-hal yang kurang pantas, seperti berkata kasar atau melalaikan ibadah. Melalui majlis ini, kami ingin menanamkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW agar pemuda sejak dini meneladani akhlaknya,” tegas Agus.
Menurutnya, pengajian akbar menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja. “Jika akhlak Nabi sudah ditanamkan sejak usia muda, insyaAllah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter mulia dan membawa manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Panitia majelis, Khairul Faizin, menegaskan bahwa pengajian ini bukanlah acara seremonial semata.
“Pengajian Maulid adalah momen refleksi. Di sini kita tidak hanya bershalawat, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang akhlak Rasulullah. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat persaudaraan antar-majelis. Inilah kekuatan kebersamaan yang selalu kami jaga di Talango,” ujarnya.
Hal senada disampaikan ketua panitia pelaksana, Habibullah. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan acara.
“Mencintai Rasulullah tidak cukup hanya diucapkan. Itu harus diwujudkan dalam sikap, dalam ibadah, dalam perilaku sehari-hari. Melalui majelis ini, kami mengajak jamaah untuk benar-benar menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Kami berterima kasih kepada masyarakat dan panitia yang telah bekerja keras, sehingga acara ini berjalan sesuai harapan bersama,” ungkapnya.
Selain tausiyah dari Kiai Wahyudi, acara juga diisi dengan pembacaan shalawat dan sirah Nabi. Jamaah terlihat khusyuk mengikuti jalannya acara. Tidak sedikit di antara mereka yang meneteskan air mata ketika kisah perjuangan Rasulullah disampaikan.
Bagi sebagian jamaah, momentum Maulid bukan hanya perayaan kelahiran Nabi, melainkan juga ruang untuk memperbaiki diri. “Setiap kali mendengar kisah Nabi, hati saya bergetar. Rasanya ingin terus memperbaiki diri agar bisa meneladani beliau,” kata seorang jamaah muda.
Pengajian akbar ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk jamaah Masjid Al-Anwar Jemaleng. Moh. Sanin, wakil ketua masjid, menyampaikan apresiasinya.
“Kami berterima kasih kepada Majlis Mizanul Mahabbah yang sudah menjadi tuan rumah. Acara ini sangat bermanfaat sebagai siraman rohani. Kami berharap kegiatan semacam ini terus dilanjutkan setiap tahun,” ujarnya.
Menurut Sanin, kegiatan seperti ini bukan hanya memperkuat keimanan, tetapi juga mempererat persaudaraan antarwarga. “Di tengah zaman yang penuh tantangan, kita butuh acara semacam ini untuk menjaga nilai-nilai agama dan persatuan umat,” tambahnya.

Maulid Nabi: Majlis Mizanul Mahabbah Jadi Pusat Kebersamaan Umat(Foto: Sarkawi/TargetNews.id)
Tradisi Maulid di Talango membuktikan bahwa kecintaan umat kepada Rasulullah SAW tidak pernah padam. Dari lantunan shalawat, kisah perjuangan Nabi, hingga tausiyah para kiai, semuanya menjadi pengingat betapa besar kasih sayang Rasulullah kepada umatnya.
Bagi Majlis Mizanul Mahabbah, acara ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga cahaya Islam di tengah masyarakat. “Kami ingin menjadikan Maulid bukan hanya peringatan, tetapi juga momentum untuk menanamkan nilai keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari,” kata Agus Hariyanto.
Dengan adanya pengajian semacam ini, masyarakat Talango berharap nilai-nilai luhur yang diajarkan Rasulullah bisa terus diwariskan kepada generasi berikutnya. Anak-anak muda yang hadir malam itu menjadi bukti bahwa semangat Maulid tetap hidup, bahkan di tengah derasnya arus modernisasi.
Pengajian akbar di Musholla Nurul Aini akhirnya ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan iman agar umat Islam selalu diberi hidayah untuk meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan.(Skw)