Batang – Wakapolres Batang Kompol Raharja memberikan pembekalan bagi anggota yang bertugas dalam
pengamananan di tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024, di Lapangan Apel Mapolres Batang, Sabtu (3/2/2024).
Dalam sambutannya, Wakapolres Kompol Raharja menegaskan pentingnya kesiapan perlengkapan perorangan, sarpras, dan fasilitas penunjang lainnya.
“Hal ini menjadi kunci mendukung pelaksanaan pengamanan TPS secara optimal. Setiap personel diinstruksikan untuk memahami tugas, peranan, dan mengenal langkah-langkah yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” tegasnya.
Wakapolres memberikan arahan tegas bahwa dalam menghadapi permasalahan di TPS, petugas polri tidak boleh masuk tanpa seizin dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Penyelesaian permasalahan di tingkat TPS harus dilakukan secara efektif dan efisien, tanpa berlarut-larut.
“Pelaksanaan pengamanan di TPS harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, humanis, dan profesional sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).
Penggunaan buddy system menjadi metode yang diharapkan dapat menjamin keselamatan personel dengan maksimal,” ungkapnya.
Wakapolres menekankan netralitas dan profesionalisme sebagai dua pilar utama yang harus dijaga oleh seluruh personel. Hal ini menjadi kunci untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pemilu.
Wakapolres juga mengingatkan seluruh personel untuk menjaga kesehatan. pelaksanaan tugas mungkin berlangsung sampai malam bahkan sampai subuh. Kesehatan menjadi aspek krusial agar pelaksanaan tugas tetap optimal.
Pembagian logistik pengamanan TPS menjadi langkah selanjutnya, dilakukan oleh Bagian Logistik dengan pemeriksaan sikap tampang oleh Wakapolres dan para Kabag terhadap personel yang akan melaksanakan pengamanan di TPS.
“Ini menjadi langkah konkret untuk memastikan bahwa seluruh petugas siap dan memahami tugasnya dengan baik,” ucapnya.
Wakapolres Kompol Raharja memberikan arahan yang sangat detail dan komprehensif, memberikan keyakinan bahwa pengamanan TPS Pemilu Tahun 2024 akan dilaksanakan dengan optimal.
“Keberhasilan pelaksanaan tugas ini tidak hanya mengandalkan SOP dan profesionalisme, tetapi juga melibatkan aspek kemanusiaan dan ladang amal ibadah bagi seluruh petugas,” pungkasnya. (Fauzi)