SEMARANG – Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono menghadiri Komunikasi dengan Stakeholder bersama Anggota V BPK Republik Indonesia, H. Ahmadi Noor Supit di Auditorium BPK Perwakilan Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Selasa (14/3) pagi. Dengan tema “Hasil pemeriksaan BPK Mendorong Terwujudnya Tata Kelola Keuangan Daerah yang berkualitas”.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutannya menyampaikan kepada kepala daerah agar tidak takut ketika ada pemeriksaan oleh BPK.
“Jika kita merasa bersih tidak usah takut dengan apa yang kita gunakan. Kita diminta untuk hati-hati, mudah-mudahan LKPD kita dilaporkan dengan baik dan diperiksa dengan baik,” ujar Ganjar dihadapan Bupati/Wali Kota se-Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar menambahkan bahwa momentum tersebut merupakan momentum yang baik.
“Ini momentum yang baik, daerah tidak perlu takut ketika BPK hadir ke daerah. Jika kita malah repot kita akan mencari-cari siasat. Hanya karena ingin performa di atas kertas kita bagus. Mohon arahan Pak Supit agar dalam pengelolaan uang negara dengan baik,” tambah Ganjar yang meminta arahan Anggota V BPK Republik Indonesia, H. Ahmadi Noor Supit.
Ahmadi Noor Supit dalam kesempatan itu menyampaikan tentang pengelolaan keuangan daerah.
“Penting bagi BPK menyamakan persepsi dan tentang pengelolaan keuangan daerah seperti apa. Mengatur ritme. Ada beberapa aturan yang tidak sesuai dengan pengelolaan keuangan daerah perlu di rembug bersama. Untuk di carikan jalan keluar,” ujar Ahmadi Noor.
Ahmad Noor juga menyampaikan bahwa pemeriksaan laporan keuangan daerah saat ini harus sangat hati-hati.
“Kita adalah mitra kerja, bagaiamana setiap rupiah yang dikeluarkan betul-betul terasa oleh masyarakat dan dipercaya oleh masyarakat. Saya mengapresiasi di wilayah Jawa Tengah, dimana merupakan daerah yang paling banyak melakukan tindak lanjut atas temuan BPK. Hal itu ditunjukkan dengan capaian prosentase penyelesaian rekomendasi BPK diatas target,” ujarnya.(*)