Bengkulu, Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Hortilkutura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon mengatakan pihaknya mencatat produksi panen kopi yang dihasilkan petani mengalami peningkatkan yang signifikan.
Dimana sebelumnya petani hanya dapat memanen 1,2 ton per hektarnya, namun sekarang para petani kopi dapat memanen hingga 3 ton per hektarnya.
Hal ini dikarenakan, para petani terus melakukan intensifikasi pertanian dan melakukan peningkatan kualitas lahan perkebunan mereka, contohnya seperti beralih dari penggunaan pupuk anoraganik (kimia) menjadi pupuk organik(alami).
“Saat ini sudah banyak perusahaan perkebuanan kopi yang menngunakan pupuk organik karena telah terbukti meningkatakan hasil produksi kopi,” ujarnya.
M.Rizon mengatakan, pihaknya berharap agar para petani kopi tetap menjaga kualitas kopi yang dipanen agar rasa dan branding kopi Bengkulu ini semakin baik. Serta para petani tidak melakukan alih fungsi lahan.
“Dimana harga biji kopi telah menyentuh angka Rp 60 ribu per kilogramnya. Harga ini pun menjadi harga tertinggi sejak beberapa tahun terakhir, Saat ini juga di wilayah provinsi Bengkulu telah memasuki masa musim panen,” jelasnya. Fauzi