BONDOWOSO, Targetnews.id Unit usaha Pabrik Gula (PG) Prajekan yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak Perusahaan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) menggelar selamatan petik tebu manten Senin (29/04) di kebun tebu Mangli Bondowoso, sebagai pertanda musim giling sudah tiba.
Direncanakan PG Pradjekan mulai giling tanggal 20 Mei mendatang, sehingga menjadi PG dikelola SGN pertama yang memulai giling di Jawa.
“Petik tebu manten sudah menjadi bagian dari kultur pabrik gula yang menandakan musim giling sudah tiba. PG Pradjekan saat ini sudah siap giling 2024”, terang Moh. Sholeh Kusuma General Manager PG Pradjekan disela-sela prosesi petik tebu manten.
Menurut Sholeh, target giling tahun ini naik bila dibanding realisasi tahun sebelumnya, yakni 4,9 juta kuintal tebu dari 4,3 juta kuintal tebu di tahun 2023.
“Target optimis kami menggiling tebu petani sejumlah 4,9 juta kuintal tebu. Ini merupakan bagian upaya kami mendukung tercapainya swasembada gula”, tambahnya.
Senada Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan Rolis Wikarsono berharap giling tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya baik harga gula dan performa pabrik sehingga berpengaruh positif pada tingkat kesejahteraan petani
“Tebu kami petani semua digiling ke PG Pradjekan, jumlah petani kurang lebih tujuh ratus petani dengan luasan total enam ribu hektar”, lanjut Rolis.
Senior Executive Vice President (SEVP) Operation II SGN Imam Cipto Suyitno yang hadir dalam kegiatan menyebut performa yang dimiliki PG Pradjekan cukup membanggakan bahkan kerap dijadikan best practise bagi pabrik gula lainnya.
“Dengan kekompakan petani dan PG, target tersebut bukan angan-angan tapi mudah untuk diraih. PG Pradjekan sudah empat tahun selalu menunjukkan performa yang baik, mohon dukungan suport untuk mempertahankan prestasi. Jika tahun ini baik, maka menjadi performa terbaik berturut-turut selama lima tahun”, ungkap Imam.
Sekilas Prosesi Tebu Manten
Prosesi petik tebu manten dimulai dengan menggelar doa bersama di kebun yang dihadiri oleh petugas PG serta menghadirkan tokoh masyarakat, petani dan undangan.
“Sebagai simbolisasi pasangan pengantin, terdapat karyawan yang dirias sebagaimana pasangan dengan menggunakan busana adat pengantin. Sementara itu tebu yang dipilih telah diberi nama Sri Ratu Rosan Ayu Semseming Manis sebagai mempelai perempuan dan Sri Narendra Rosan Prakoso Madu Rasa sebagai perlambang mempelai pria. Tidak lupa beberapa hiasan dipasang disepanjang batang tebu pilihan tersebut. Hiasan tersebut berupa potongan kertas warna warni,” jelas Dwiana Ekawati Manajer Tanaman PG Pradjekan.(*/reni)